ILatihan Tai Chi - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Peneliti Tiongkok telah menemukan bahwa penderita stroke yang berlatih bentuk duduk Tai Chi memiliki peningkatan yang sama atau lebih besar dalam kemampuan atletik mereka daripada mereka yang berpartisipasi dalam latihan rehabilitasi stroke standar.
Dilansir dari 人民网 pada Jumat (08/04/22), studi yang diterbitkan Kamis di jurnal Stroke, jurnal unggulan peer-review dari American Stroke Association, menyebutkan rutinitas latihan Tai Chi untuk orang-orang yang baru saja terkena stroke dan mengalami kelemahan tangan dan lengan atau kelumpuhan parsial.
Tai Chi, seni bela diri Tiongkok berusia berabad-abad dan sekarang menjadi bentuk latihan yang populer. Melibatkan serangkaian gerakan lembut yang lambat dan postur fisik. Keadaan pikiran yang meditatif, dan pernapasan yang terkontrol.
"Kami merevisi gerakan Tai Chi untuk orang-orang yang memiliki kelemahan atau kelumpuhan sebagian anggota tubuh," kata Zhao Jie, dari Yunnan University of Traditional Chinese Medicine yang merupakan penulis utama studi tersebut. “Sudah disesuaikan agar peserta bisa menggerakkan satu tangan dengan bantuan lengan yang sehat.”
Penelitian dilakukan di dua rumah sakit pengobatan tradisional Tiongkok di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.
Para peneliti merekrut 160 orang dewasa dengan usia rata-rata 63 tahun yang menderita stroke iskemik pertama mereka dalam waktu enam bulan setelah bergabung dengan penelitian dan tetap menggunakan setidaknya satu lengan.
Di antara peserta, setengah secara acak ditugaskan ke program Tai Chi duduk, dan setengah lainnya adalah bagian dari kelompok kontrol yang mengambil bagian dalam program latihan rehabilitasi stroke standar.
Enam puluh sembilan orang dalam kelompok Tai Chi duduk dan 65 orang dalam kelompok kontrol menyelesaikan program pelatihan 12 minggu dan tindak lanjut 4 minggu.
Mereka yang berada dalam kelompok Tai Chi yang duduk menunjukkan fungsi tangan dan lengan yang lebih baik dan kontrol keseimbangan duduk. Dibandingkan dengan kelompok kontrol, mereka mengalami penurunan yang signifikan dalam gejala depresi. Rentang gerak bahu yang lebih baik, dan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan kualitas.
Hasilnya telah menunjukkan bahwa latihan pikiran-tubuh adalah cara yang efektif untuk meningkatkan keseimbangan, koordinasi, kekuatan dan fleksibilitas. Terutama untuk penderita stroke dengan kelemahan tangan dan lengan atau kelumpuhan parsial, kata para peneliti. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
