Ilustrasi - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - "Sepuluh orang punya sembilan perut". Artinya, sembilan dari sepuluh orang punya masalah saluran cerna. Dalam beberapa tahun terakhir ini, problem itu menimpa usia muda. Maka, pengetahuan tentang kanker lambung sangat penting untuk dipahami.
Apa saja yang termasuk dalam kanker gastrointestinal umum?
Kanker gastrointestinal umum mengacu pada kanker lambung, kanker usus besar, dan kanker rektal. Data Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan: Tiongkok adalah negara kanker lambung terbesar di dunia, dan sekitar 40% kasus kanker lambung terjadi di Tiongkok.
Menurut "Diagnosis dan Perawatan Kanker Lambung (Edisi 2018)" yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, ada sekitar 1,2 juta kasus baru kanker lambung di dunia setiap tahun, dan Tiongkok menyumbang sekitar 40% di antaranya. Diperkirakan secara kasar, ada hampir 500.000 pasien baru kanker lambung di Tiongkok setiap tahun, yang setara dengan hampir 1.400 orang setiap hari.
Kebiasaan buruk manakah yang berhubungan erat dengan kanker saluran cerna?
Pertama-tama, ada hubungan tertentu antara tumor gastrointestinal dan keturunan. Banyak penelitian genetik telah menemukan bahwa kanker lambung memiliki agregasi keluarga. Namun, dapat juga disebabkan oleh kebiasaan makan dan kebiasaan hidup yang buruk.
Kebiasaan makan yang buruk antara lain pola makan tidak teratur, makan makanan tinggi lemak, tinggi protein, dan rendah serat, serta konsumsi terlalu banyak garam, berbagai makanan asinan, makanan berjamur, makanan panas, barbekyu, alkohol, dan merokok. Kebiasaan hidup yang buruk meliputi stres mental yang tinggi, tidak banyak bergerak, terutama begadang, kurang olahraga, dan obesitas.
Kelompok manakah yang berisiko tinggi terkena kanker lambung?
Pada tahun 2020, Kesulitan dalam Diagnosis dan Pengobatan Kanker Lambung The Chinese Experts Consensus menunjukkan bahwa populasi yang berisiko tinggi kanker lambung adalah orang paruh baya dan lanjut usia, dengan batas usia 40 tahun atau lebih, tetapi ada juga faktor lain yang mempengaruhi kelompok berisiko tinggi lainnya.
1. Infeksi bakteri pylori.
2. Infeksi virus Epstein-Barr (EBV).
3. Radang lambung kronis.
4. Anemia akibat kekurangan vitamin B12.
5. Polip di dalam lambung.
6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena HIV/AIDS atau penggunaan obat-obatan imunosupresif dalam jangka panjang.
7. Kanker jenis lainnya, seperti limfoma, kanker esofagus, kanker usus, kanker prostat, dan kanker serviks.
Oleh karena itu, orang yang berusia di atas 40 tahun harus menjalani gastroskopi dan kolonoskopi sesegera mungkin untuk menyaring penyakit, dan berupaya keras untuk mencapai pemantauan dan deteksi dini.
Apa saja tanda-tanda resiko kanker gastrointestinal dini?
Yang pertama adalah hilangnya nafsu makan dan penurunan nafsu makan; yang kedua adalah perut sering kembung, perut tidak nyaman, terutama diare, sembelit, atau perubahan besar pada ciri-ciri, seperti tinja berwarna gelap dan darah pada tinja; yang lainnya adalah badan terllau kurus yang tidak diketahui penyebabnya. Jika gejala di atas muncul, kita harus memperhatikannya tepat waktu, waspada dan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
[Matsnaa Chumairo/Penerjemah]
[Lupita/Penulis]
Advertisement