Ilustrasi siswa Tiongkok - Image from China Daily
Bolong.id - Kementerian Pendidikan Tiongkok telah mengumumkan rencana untuk memperkuat penegakan hukum untuk mengawasi sektor bimbingan belajar di tengah pengawasan yang tidak memadai.
Hal ini dilakukan untuk memastikan penerapan kebijakan ganda yang diperkenalkan untuk membatasi beban akademik pada siswa muda.
Kementerian Pendidikan Tiongkok mengumumkan pada Rabu lalu bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan mekanisme pada akhir tahun 2022. Menetapkan denda besar dan larangan permanen bagi institusi yang ditemukan melanggar aturan yang belum ditentukan.
Mengenai tindakan pertama sejak larangan les diumumkan pada bulan Juli 2021, kementerian menambahkan bahwa pelapor yang melaporkan pelanggaran harus diberi penghargaan.
“Departemen pemantauan dan pengawasan akan dibentuk, dan mereka juga akan bertanggung jawab atas penegakan hukum,” kata kementerian itu. “Staf di departemen harus dilatih dengan benar dan memenuhi syarat dalam ujian yang ditentukan.”
Dilansir dari Sixth Tone pada Jumat (11/2/2022), mekanisme pengawasan tersebut nampaknya memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dan mengungkapkan pendapat mereka tentang kasus-kasus yang relevan. Sementara itu, sistem review akan memastikan keputusan sah yang diambil oleh pihak berwenang.
Chu Zhaohui, seorang peneliti di Institut Nasional untuk Ilmu Pendidikan mengatakan kepada media Sixth Tone bahwa mekanisme baru ini bertujuan untuk menutup kesenjangan yang timbul dari tidak adanya praktik peraturan.
Layanan bimbingan belajar online yang berbasis di Shanghai sudah merasakan ketatnya peraturan ini.
Selama beberapa bulan terakhir, beberapa keluarga dan guru mengeluh kesulitan setelah dikeluarkan larangan les. Para orang tua cemas tentang konsekuensi pembatasan persyaratan akademik anak-anak mereka. Beberapa tempat mempekerjakan mahasiswa sebagai guru privat di rumah dan tindakan tersebut telah diperingatkan oleh pihak berwenang.
Dalam tinjauan 6 bulan sejak kebijakan diluncurkan, kementerian mencatat bahwa sekolah kursus di luar sekolah mengalami penurunan sebesar 83,8%, dan layanan bimbingan belajar online turun sebesar 84,1%.
“Sebanyak 97,3% orang tua merasa puas dengan pengurangan beban akademik pada anak-anak mereka,” kata kementerian. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement