Lama Baca 3 Menit

Netralisasi Carbon, China Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Raksasa

05 October 2020, 11:29 WIB

Netralisasi Carbon, China Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Raksasa-Image-1

Pembangkit listrik tenaga surya di Qinghai - Image from Suara.com


Tiongkok, Bolong.id - Presiden Tiongkok Xi Jinping berkomitmen menetralisasi karbon pada tahun 2060. Tiongkok mengambil langkah kecil, pekan ini, namun nyata dalam mencapai tujuan tersebut, dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Tiongkok. 

Instalasi itu terhubung ke jaringan di provinsi barat laut Qinghai. Demikian dilansir dari CNET, Kamis (1/10/2020). 

Dengan kapasitas 2,2GW, menjadikannya sebagai pembangkit listrik tenaga surya terbesar kedua di dunia setelah Bhadla di India, yang berkapasitas 2,245GW. Sampai saat ini, stasiun tenaga surya terbesar di Tiongkok adalah Tengger Desert Solar Park, dengan kapasitas 1,54GW. Sebagai perbandingan, pembangkit tenaga surya terbesar di AS memiliki kapasitas 579MW. 

Pembangkit listrik ini juga mencakup komponen penyimpanan karena memiliki pembangkit penyimpanan energi sebesar 202,86 MWh. Dalam waktu hanya empat bulan, konstruksi proyek ini selesai pada bulan September. 

Pembangkit listrik tenaga surya ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan teknologi terbarukan Tiongkok Sungrow dan utilitas milik negara Huanghe Hydropower Development, bagian dari rencana Partai Komunis Tiongkok untuk menciptakan “supergrid” yang akan mentransfer energi angin, matahari, dan air dari barat Tiongkok ke timur. 

Tiongkok adalah salah satu aset sekaligus liabilitas dalam perang dunia melawan perubahan iklim. Negara ini adalah pemimpin dunia untuk tenaga surya, angin, dan tenaga air, tapi masih tetap bergantung pada batu bara. Menurut Global Energy Monitor, pada tahun 2020 saja, industri listrik negara telah mengusulkan pembangkit listrik tenaga batu bara senilai 40GW yang hampir setara dengan output tenaga batu bara di Afrika Selatan. 

Pada 24 September, Xi mengatakan kepada komite PBB bahwa pada tahun 2060 Tiongkok akan mencapai netralitas karbon, yang berarti Tiongkok tidak akan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida. Tiongkok sebelumnya telah berkomitmen mencapai puncak emisi pada tahun 2030, tetapi belum menetapkan target untuk netralitas.

Di bawah Paris Agreement, yang berupaya untuk menahan suhu global pada 1,5 derajat di atas level 1880, sebagian besar negara bertujuan untuk mencapai netralitas pada tahun 2050.