
Bolong.id - AI Blockchain Centre Indonesia (ABCI) resmi dibuka sebagai pusat inovasi di bidang teknologi kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan otomatisasi.
Dilansir dari berbagai sumber, dalam keterangan yang diterima redaksi (18/3), kerjasama ini melibatkan Indonesia, Tiongkok, dan FORU AI, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam ekonomi digital global.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, menekankan pentingnya inisiatif ini untuk mempererat hubungan antara kedua negara.
Djauhari Oratmangun juga mengatakan bahwa kerjasama ini menunjukkan kekuatan kolaborasi Indonesia-Tiongkok dan potensi sektor swasta dalam mendorong kemajuan teknologi, dan ABCI merupakan langkah strategis untuk menjadikan Indonesia pemimpin global dalam inovasi AI dan blockchain.
Pang Xue Kai, pendiri FORU AI yang memimpin ABCI, memiliki pengalaman luas di bidang blockchain, termasuk keterlibatannya di Tokocrypto, platform kripto terbesar di Asia Tenggara yang diakuisisi oleh Binance.
Menurut Pang Xue Kai, ABCI tidak hanya berfungsi sebagai pusat penelitian, tetapi juga sebagai katalis untuk menciptakan dampak yang nyata.
Pang Xue Kai mengatakan bahwa, dengan pendekatan sektor swasta, kami dapat bergerak lebih cepat dan mendorong inovasi yang memberikan manfaat nyata bagi Indonesia.
Dijelaskan juga bahwa ABCI akan menjadi penghubung antara dunia penelitian, bisnis, dan kebijakan, dengan fokus pada teknologi seperti identitas digital yang aman, transparansi rantai pasokan, inklusi keuangan, dan tata kelola data.
Salah satu program utama yang dimiliki oleh ABCI adalah Dana Inovasi AI, Blockchain, dan Otomatisasi, yang memberikan dukungan kepada startup dan perusahaan di Indonesia yang mengembangkan solusi teknologi. Program ini bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi dan menciptakan lapangan pekerjaan. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement