
Beijing, Bolong.id - Tim ekspedisi Antartika ke-41 Tiongkok berhasil menemukan pelampung tambat bawah permukaan ekologi Antartika pertama milik China yang ditempatkan di Laut Amundsen pada awal tahun 2024. Penemuan ini diharapkan dapat memberikan data berharga untuk penelitian tentang ekosistem laut Antartika, demikian dilaporkan China Central Television (CCTV).
Dilansir dari 环球网 (20/03/25), pelampung tambat bawah permukaan merupakan salah satu perangkat yang umum digunakan untuk ekspedisi kelautan. Dilengkapi dengan sensor berpresisi tinggi, pelampung ini ditempatkan di bawah permukaan laut untuk memantau perubahan musiman dan tahunan dalam ekosistem laut dalam jangka waktu yang lama.
Menurut Luo Guangfu, kapten tim samudra ekspedisi Antartika ke-41 Tiongkok, pelampung tambatan bawah permukaan ekologi itu ditempatkan oleh awak kapal pemecah es penelitian Tiongkok Xuelong 2, atau Naga Salju 2, selama ekspedisi ilmiah Antartika ke-40 negara itu pada bulan Januari 2024.
Pelampung ini dilengkapi dengan modul deteksi bioakustik kutub, modul deteksi biooptik, dan modul pemantauan lingkungan laut dasar, yang membentang sepanjang 2,9 kilometer. Tantangan utamanya adalah mengumpulkan data dari dasar laut di bawah lapisan es laut yang persisten, dengan fokus pada pengamatan jangka panjang lapisan air antara 0 dan 400 meter, menurut CCTV.
Pelampung tambat bawah permukaan biasanya terdiri dari sensor, pelampung, mekanisme pelepasan, dan pemberat berat, yang semuanya dihubungkan secara seri dengan kabel. Sensor terus mengumpulkan data dari lapisan air di sekitarnya, sementara pelampung memberikan daya apung untuk mempertahankan posisi tegak sistem. Pemberat berat tersebut bertindak sebagai jangkar, mengamankan pelampung ke dasar laut.
Luo menjelaskan bahwa pelampung yang dipasang tahun lalu merupakan prototipe uji. Para peneliti akan menilai stabilitas sistem dan kualitas data setelah pengambilan data, menggunakan temuan tersebut untuk menyempurnakan model di masa mendatang. Peningkatan ini akan memberikan landasan teknologi yang lebih andal untuk penelitian ekosistem laut Antartika yang berkelanjutan.
Di antara semua operasi pemulihan pelampung tambatan di Laut Amundsen tahun ini, pemulihan pelampung tambatan bawah permukaan ekologi kutub ternyata menjadi yang paling menantang dengan prediksi upaya pemulihan selama 12 jam, karena panjangnya yang luar biasa dan strukturnya yang rumit. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
