Lama Baca 3 Menit

MoU Indonesia-China Berpotensi Hasilkan Investasi Rp81,5 Triliun dan Serap 15.000 Tenaga Kerja

30 May 2025, 10:19 WIB

MoU Indonesia-China Berpotensi Hasilkan Investasi Rp81,5 Triliun dan Serap 15.000 Tenaga Kerja-Image-1
Suasana saat foto bermasa

Beijing, Bolong.id - Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani dua nota kesepahaman strategis yang berpotensi mendatangkan investasi sebesar Rp81,5 triliun dari Tiongkok dan membuka sekitar 15.000 lapangan kerja di Indonesia. Penandatanganan ini berlangsung dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Minggu, 25 Mei 2025.

Dilansir dari berbagai sumber, salah satu nota kesepahaman tersebut adalah Memorandum on Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain, yang bertujuan untuk mempererat kerja sama dalam sektor industri dan rantai pasok antara kedua negara. Fokus kolaborasi ini meliputi bidang manufaktur, logistik, teknologi canggih, serta energi baru dan terbarukan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa kesepakatan ini menegaskan komitmen kuat kedua negara dalam memperluas kerja sama ekonomi, sekaligus membuka peluang masuknya investasi berkualitas, penguatan industri bernilai tambah, dan pengembangan kawasan industri berdaya saing global.

Kesepakatan kedua adalah Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project, yang menjadi model kolaborasi ekonomi dua negara. Proyek ini diperkirakan menarik investasi sekitar Rp61,5 triliun dan mampu menciptakan sekitar 10.500 lapangan kerja di beberapa kawasan industri strategis, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang, serta Kawasan Industri Bintan. 

Airlangga menyatakan bahwa proyek ini menjadi simbol kolaborasi masa depan, mengintegrasikan kawasan industri, teknologi, sumber daya manusia, dan inovasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kerja sama ini, kedua negara juga mendorong partisipasi pelaku usaha dari berbagai skala, termasuk UMKM, serta mendukung pengembangan proyek industri di lokasi-lokasi yang telah disepakati sebagai bagian dari perluasan proyek percontohan.

Penandatanganan kedua nota kesepahaman ini dilakukan oleh Menko Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao, dengan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Li Qiang.

Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan bilateral sebelumnya dan mencerminkan komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Seluruh proses implementasi akan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama kementerian dan lembaga terkait, serta ditindaklanjuti melalui pembentukan Komite Bersama (Joint Committee) untuk memastikan pelaksanaan berjalan tepat sasaran dan berkesinambungan. 

Dengan kerja sama ini, Indonesia dan Tiongkok berharap dapat memperkuat hubungan bilateral, meningkatkan arus investasi dua arah, dan menumbuhkan sektor industri yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. (*)

Informasi Seputar Tiongkok