Lama Baca 4 Menit

China dan Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan Vokasi Guna Kembangkan Bakat

02 June 2025, 09:46 WIB

China dan Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan Vokasi Guna Kembangkan Bakat-Image-1
Ilustrasi bendera China dan Indonesia

Bolong.id - Tiongkok dan Indonesia memperdalam kerja sama di bidang pendidikan kejuruan melalui inisiatif bersama antara dunia usaha dan lembaga akademis, yang bertujuan untuk mencetak generasi baru profesional berwawasan global guna memperkuat hubungan bilateral dan memacu pertumbuhan regional.

Dilansir dari 人民网, Sejak tahun 2022, perusahaan LiuGong telah bermitra dengan Universitas Politeknik Liuzhou dan sejumlah universitas di Indonesia untuk menumbuhkan bakat di bidang alat berat dan permesinan dengan menawarkan program pelatihan khusus, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memperluas kehadirannya dan mendukung pengembangan tenaga kerja lokal di pasar Indonesia yang sedang berkembang.

Mochamad Zharfan Tachvidi, salah seorang karyawan di LiuGong Machinery Indonesia penerima manfaat dari program pelatihan bersama tersebut. Saat belajar teknik alat berat di Politeknik Negeri Jakarta, ia mengikuti program pelatihan tiga bulan pada tahun 2023 di Universitas Politeknik Liuzhou di Liuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang di Tiongkok selatan tempat kantor pusat LiuGong di Tiongkok berada.

Berbicara kepada Xinhua, Zharfan mengungkapkan manfaat program tersebut. Ia memperoleh pengetahuan teoritis dan pengalaman langsung dari program pelatihan dan magang, yang mempersiapkannya untuk transisi yang lancar ke dunia kerja.

Direktur purnajual di LiuGong Machinery Indonesia, Sahdan Fikri menjelaskan bahwa lebih dari 210 mahasiswa Indonesia telah mengikuti program pelatihan bersama sejauh ini, dan sekitar 40 di antaranya menerima beasiswa untuk belajar di Liuzhou. Lima belas mahasiswa yang menyelesaikan program tersebut kini bekerja di LiuGong Machinery Indonesia.

Program pelatihan ini merupakan gambaran kecil dari kerja sama yang semakin erat antara Tiongkok dan Indonesia dalam bidang pendidikan kejuruan. Program-program seperti program gelar sarjana dan pertukaran jangka pendek telah membantu meningkatkan keterampilan pekerja untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan tenaga profesional terampil di tengah hubungan ekonomi dan perdagangan yang semakin erat antara kedua negara.

Perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia mencapai 147,8 miliar dolar AS pada tahun 2024, naik 6,1 persen dari tahun sebelumnya, menurut kementerian luar negeri Tiongkok.

November lalu, Institut China-Indonesia untuk Kerajinan Modern Kendaraan Energi Baru diresmikan di Indonesia oleh Sekolah Kejuruan Kota Liuzhou, Institut Pelatihan Industri Anand Indonesia, dan anak perusahaan pembuat mobil China SAIC-GM-Wuling di Indonesia. Institut ini bertujuan untuk melatih bakat di bidang kendaraan listrik.

Bagi perusahaan multinasional seperti LiuGong, kemitraan semacam itu dalam pendidikan kejuruan membantu mengatasi tantangan dalam menemukan pekerja terampil untuk operasi di luar negeri.

Direktur pertukaran internasional di Universitas Politeknik Liuzhou, Wei Linhua mengatakan bahwa program pelatihan bersama dengan LiuGong dan institusi Indonesia bertujuan untuk mengatasi kekurangan bakat yang dihadapi anak perusahaan dan distributor LiuGong di luar negeri dan meningkatkan layanan perusahaan bagi klien di luar negeri.

Sedangkan kepala Departemen Teknik Mesin di Politeknik Negeri Jakarta, Muslimin menyatakan program semacam itu membantu menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri, menyelaraskan pelatihan akademis dengan kebutuhan praktis tenaga kerja. (*)

Informasi Seputar Tiongkok