Lama Baca 3 Menit

Drone Seukuran Telapak Tangan Gunakan Tenaga Surya, Pecahkan Rekor

23 July 2024, 13:08 WIB

Drone Seukuran Telapak Tangan Gunakan Tenaga Surya, Pecahkan Rekor-Image-1

Beijing, Bolong.id - Drone Tiongkok seukuran telapak tangan dengan berat kurang dari selembar kertas telah menarik perhatian media luas karena motor inovatifnya memungkinkannya terus terbang selama menerima sinar matahari.

Dilansir dari 央视财经 (21/07/24), mesin bertenaga surya ini dirancang oleh para peneliti di Universitas Beihang di Beijing, yang terkenal dengan keahliannya dalam penelitian penerbangan dan astronotika.  Pesawat ini hanya berukuran sepersepuluh dari pemegang rekor sebelumnya sebagai pesawat bertenaga surya terkecil dan satu per 600 dari bobotnya.

Dalam studinya yang dipublikasikan pada Kamis di jurnal Nature, tim peneliti mengatakan bahwa mesin terbang tradisional dengan berat kurang dari 10 gram hanya mampu terbang hingga 10 menit.

Untuk mengatasi tantangan efisiensi, Qi dan rekan-rekannya mengembangkan motor elektrostatik yang menggunakan gaya Coulomb, gaya antara partikel bermuatan listrik yang diam, untuk menghasilkan gerakan berputar terus menerus.  Nama drone tersebut, CoulombFly, berasal dari motornya yang unik.

Video demonstrasi yang dipaparkan para peneliti menunjukkan bahwa motor bekerja dengan menciptakan lingkaran muatan listrik, yang menghasilkan gaya puntir untuk membuat satu bilah berputar seperti yang ada pada helikopter.

Keuntungan dari motor semacam itu adalah dapat secara efektif mengurangi panas, kata rekan penulis, Peng Jinzhe.

“Ini karena listrik statis beroperasi pada tegangan tinggi dan arus rendah,” kata Peng.  Semakin rendah arusnya, semakin sedikit panas yang dihasilkannya.

Efisiensi konversi energi mesin terbang dengan berat kurang dari 5 gram dan ditenagai oleh listrik statis dapat melebihi 10 kali lipat dari motor elektromagnetik tradisional, dengan kurang dari sepersepuluh konsumsi daya yang diperlukan untuk pengangkatan yang sama, menurut penelitian tersebut.

Sebelum terobosan tersebut, para peneliti Universitas Harvard menerbitkan sebuah makalah di Nature pada tahun 2019 yang memperkenalkan pesawat Robobee yang mereka kembangkan, yang pernah dianggap sebagai level tertinggi di bidang kendaraan udara mikro.  Namun, pesawat ini mengandalkan sumber cahaya buatan, setara dengan tiga kali intensitas sinar matahari alami, untuk penerbangan berkelanjutan.

CoulombFly dapat mencapai penerbangan berkelanjutan hanya dengan mengandalkan cahaya alami, yang merupakan lompatan maju yang signifikan, kata para peneliti Beihang.

Setelah pengembangan lebih lanjut, teknologi motor drone baru ini diharapkan dapat diterapkan dalam operasi penyelamatan darurat, deteksi ruang sempit, dan skenario serupa lainnya, kata Profesor Yan Xiaojun, salah satu peneliti utama studi tersebut. (*)

Informasi Seputar Tiongkok