Beijing, Bolong.id - Pameran Hak Cipta Internasional Tiongkok (CICE) ke-10 dan Forum Hak Cipta Internasional 2025, yang diselenggarakan oleh Administrasi Hak Cipta Nasional Tiongkok (NCAC) dan Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia, dibuka pada hari Kamis di Kota Qingdao, Tiongkok timur, Provinsi Shandong.
Dilansir dari CGTN.com Kamis (17/10/25), dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah berfokus pada pengembangan digitalisasi dan intelektualisasi karya terkait hak cipta, yang secara komprehensif meningkatkan penciptaan, pemanfaatan, perlindungan, pengelolaan, dan layanan hak cipta. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperdalam integrasi elemen hak cipta dengan bidang dan teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan data besar, serta dengan format budaya, yang mendorong langkah baru dalam pengembangan industri hak cipta yang berkualitas tinggi.
Untuk pertama kalinya, inisiatif "Kisah Sukses Hak Cipta Lokal" memilih 10 kasus teladan, yang secara gamblang menggambarkan pertumbuhan dinamis sektor hak cipta Tiongkok. Kisah-kisah ini tidak hanya menyoroti nilai unik hak cipta dalam mendorong inovasi, mendorong pembangunan, dan memperkaya budaya, tetapi juga memberikan dukungan naratif bagi perumusan aturan internasional.
Acara ini juga menyoroti bahwa karya-karya yang diakui secara global, seperti video game AAA Tiongkok "Black Myth: Wukong," film animasi "Ne Zha 2," dan IP Labubu yang sedang tren, mencerminkan meningkatnya pengakuan internasional terhadap produk-produk kreatif dan inovatif Tiongkok, yang sepenuhnya menunjukkan lanskap industri budaya dan kreatif Tiongkok yang berkembang pesat.
Sebagai acara industri hak cipta paling berpengaruh di negara ini, acara ini berfungsi sebagai platform penting bagi perdagangan dan pertukaran hak cipta internasional, yang memfasilitasi penerapan pencapaian hak cipta di seluruh dunia. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
