Lama Baca 3 Menit

China Pimpin Upaya Reklamasi Sejumlah Padang Gurun

11 November 2024, 14:32 WIB

China Pimpin Upaya Reklamasi Sejumlah Padang Gurun-Image-1
Gurun di China

Beijing, Bolong.id - Tiongkok memulai upaya reklamasi sejumlah padang gurun. China telah memimpin secara global dalam mencapai pertumbuhan nol degradasi lahan dan menjadi penyumbang terbesar bagi penghijauan global, menurut Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional.

Dilansir dari 人民网 (10/11/24), sejak 2012, Tiongkok telah menyaksikan berkurangnya lahan penggurunan sebanyak 4,3 juta hektare, kata Guan Zhiou, kepala pemerintahan, dalam laporannya pada sesi yang sedang berlangsung di Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi negara itu, pada hari Selasa.

"Hal ini menunjukkan tren positif berupa perbaikan menyeluruh dan peningkatan yang dipercepat," katanya.

Ia menganggap pencapaian itu berkat serangkaian upaya terpadu negara itu untuk menggalakkan inisiatif yang bertujuan mengendalikan penggurunan, didukung oleh pembentukan kerangka hukum yang kuat dan efektif.

Saat ini, kerangka hukum telah mencakup enam undang-undang nasional, termasuk undang-undang untuk pencegahan dan pengendalian pasir, serta konservasi hutan dan lahan basah, katanya, seraya menambahkan 13 wilayah provinsi utama untuk pengendalian penggurunan semuanya telah memberlakukan peraturan daerah tentang masalah tersebut.

Ia menyoroti peran penting serangkaian proyek dalam menanggulangi penggurunan, termasuk Program Hutan Shelterbelt Tiga Utara yang diluncurkan pada tahun 1978.

Berkat proyek-proyek ini, 35,9 juta hektare lahan gurun telah dilindungi dan 7,9 juta hektare lahan tersebut telah diolah secara efektif, ungkapnya.

Namun, ia juga mencatat bahwa Tiongkok masih dihadapkan pada tugas berat untuk terus maju dalam pengendalian penggurunan, mengingat luasnya tanah penggurunan dan tingkat keparahannya.

"Saat ini, terdapat 47,2 juta hektar lahan terdegradasi yang dapat direklamasi di seluruh negeri," katanya. "Dari jumlah tersebut, 22,2 juta hektar masih belum diolah, sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Three-North, dan semuanya sulit direklamasi," katanya.

Pejabat itu berjanji akan mengambil serangkaian langkah untuk memajukan pekerjaan tersebut, termasuk memberikan insentif kepada masyarakat dan perusahaan untuk berpartisipasi dalam pengendalian penggurunan.

Tiongkok akan memanfaatkan berbagai cara untuk mendorong petani dan penggembala berpartisipasi dalam pengendalian penggurunan, lanjutnya. (*)

Informasi Seputar Tiongkok