Lama Baca 4 Menit

Renminbi Akan Jadi Mata Uang Dunia, Sebab China Eksportir Terbesar

18 February 2022, 11:01 WIB

Renminbi Akan Jadi Mata Uang Dunia, Sebab China Eksportir Terbesar-Image-1

ilustrasi dolar dan rmb - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Beijing, Bolong.ID – Mata uang Tiongkok, Renminbi, diperkirakan segera menjadi mata uang dunia. Menggantikan Dolar Amerika Serikat (AS). Karena Tiongkok adalah eksportir terbesar dunia.

Dilansir dari 网易首页 pada (18/2/2022) diketahui bahwa karena alasan ekonomi, perdagangan, dan pembayaran global menggunakan dolar AS. Para pelaku ekonomi internasional harus membeli dolar. Hal ini juga akan membuat Amerika semakin kaya.

Walaupun saat ini Tiongkok menjadi eksportir terbesar di dunia, Tiongkok harus menjadi importir yang bersih dan semakin besar. Sehingga negara lain bisa memegang renminbi lebih besar dan membayarnya dengan mata uang Tiongkok ini.

Pada saat yang sama, AS tidak ingin kehilangan eksistensi dolar AS sebagai mata uang cadangan. Sehingga mereka terus mencetak dolar atau terus mengalami defisit perdagangan dengan negara lain.

Tetapi, Tiongkok tidak akan kehabisan cara, ia akan segera membuat REITs (Real Estate Infrastructure Investment Trusts)  untuk proyek infrastruktur sabuk dan jalan (Belt and road). 

Jika hal ini tersedia dan berhasil, negara dan individu di sepanjang jalur sabuk dan jalan akan menggunakan renminbi. Hal ini bisa mempercepat penggantian dolar AS.

Renminbi Akan Jadi Mata Uang Dunia, Sebab China Eksportir Terbesar-Image-2

ilustrasi bendera AS dan Tiongkok - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Pendekatan yang dilakukan oleh Tiongkok dan AS juga berbeda. Tiongkok mendekat dengan memproyeksikan kekuatan luak yang sangat besar, disukai oleh negara – negara kecil dibawahnya yang ingin mengembangkan ekonomi mereka.

Pengembangan ekonomi mereka salah satunya dilakukan dengan proyek Sabuk dan Jalan. Hingga saat ini Tiongkok telah menjalin hubungan baik dengan banyak negara berkembang.

Amerika-pun memiliki cara tersendiri untuk mencegah kemungkinan posisinya tergantikan. Cara yang dilakukan oleh Amerika yaitu dengan program SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). 

Ini adalah bank dan lembaga keuangan yang menggunakan jaringan pengiriman dan penerimaan informasi antar lembaga keuangan bank atau non-bank, seperti instruksi untuk pengiriman uang dengan cepat, aman, dan akurat. 

Di tahun 2020, ada lebih 11.000 institusi anggota SWIFT mengirimkan lebih dari 35 juta transaksi perhari melalui jaringan itu.

Bagaimanapun, jika dolar kehilangan status eksistensinya di ekonomi dunia sebagai mata uang cadangan dunia, ini akan menjadi pukulan besar bagi rata-rata orang Amerika. Jika dolar “pulang” semua, publik Amerika jadi hampir tidak bisa membeli apapun. 

Apa yang telah di produksi Amerika akan tersisa untuk dikonsumsi oleh masyarakat umum. karena sebagian besar dari apa yang diproduksi orang Amerika secara lokal akan diekspor dengan dolar.

Tiongkok mungkin juga akan bekerja sama dengan India dan negara lain dalam menetapkan Renminbi sebagai mata uang cadangan. Karena, India diharapkan dapat menjadi ekonomi global di tahun mendatang.

Prediksi itu didasarkan pada India yang tidak memiliki banyak sumber energi dan impornya yang mencapai sekitar 84% dari kebutuhan negara itu.

Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Tiongkok memiliki peluang dan mungkin saja akan menggantikan dolar AS di masa depan. (*)

BACA JUGA