
Bolong.Id - Pada hari Jumat (14/11), Tiongkok mengimbau warganya untuk menghindari melakukan perjalanan ke Jepang menyusul pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Sanae Takaichi terkait kemungkinan keterlibatan Jepang dalam konflik di kawasan Laut Taiwan.
Dilansir dari Newsweek (14/11/25), menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok, suasana untuk pertukaran antarwarga telah “sangat memburuk” dan menimbulkan “risiko serius terhadap keselamatan warga Tiongkok”.
Beberapa poin penting:
1. Tiongkok memanggil duta besar Jepang di Beijing dan menuntut agar PM Takaichi mencabut pernyataannya.
2. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Sun Weidong, mengecam pernyataan Takaichi sebagai “sangat salah dan berbahaya”, dan memperingatkan bahwa siapa pun yang “berani campur tangan” dalam upaya reunifikasi Tiongkok akan “menerima pukulan berat”.
3. Pernyataan Takaichi memunculkan kekhawatiran karena ia menyebut bahwa jika Tiongkok melakukan serangan militer ke Taiwan, hal tersebut bisa menimbulkan “situasi yang mengancam kelangsungan hidup” bagi Jepang, yang mungkin kemudian akan menggunakan hak bela diri kolektif.
4. Pemerintah Jepang menyatakan bahwa maksud pernyataan Takaichi adalah sebagai antisipasi “skenario terburuk” dan bukan sebagai kebijakan baru, dan bahwa Jepang tetap menghormati posisi Tiongkok mengenai Taiwan.
Langkah ini memunculkan ketegangan diplomatik kedua negara, dengan risiko meningkatnya friksi dalam pertukaran warga, pariwisata, dan hubungan bilateral di kawasan Asia-Pasifik. Jepang dikatakan akan mendorong dialog dan diplomasi untuk meredam situasi dalam beberapa hari ke depan.
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
