Lama Baca 3 Menit

Langkah Besar Starbucks, Jual Mayoritas Bisnis di China Pada Boyu Capital

04 November 2025, 09:47 WIB

Langkah Besar Starbucks, Jual Mayoritas Bisnis di China Pada Boyu Capital-Image-1
Starbucks di Tiongkok

Bolong.id - Perusahaan kopi dunia, Starbucks, mengumumkan langkah strategis besar dengan menjual mayoritas saham bisnisnya di China kepada Boyu Capital, perusahaan investasi asal Tiongkok. 

Dilansir dari 红网 Selasa (04/11/25), melalui kerja sama ini, kedua pihak akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) untuk mengelola seluruh operasi ritel Starbucks di pasar China sebuah langkah yang menandai babak baru dalam transformasi jangka panjang Starbucks di kawasan Asia.

Boyu Capital Akuisisi hingga 60% Saham

Dalam pernyataan resminya, Starbucks menjelaskan bahwa Boyu Capital akan mengakuisisi hingga 60% saham dalam bisnis ritel Starbucks di China melalui pembentukan perusahaan patungan. Starbucks sendiri akan mempertahankan 40% kepemilikan, serta terus memberikan lisensi penggunaan merek dan kekayaan intelektual kepada perusahaan tersebut.

Langkah ini diperkirakan akan memberikan valuasi bisnis ritel Starbucks di China lebih dari 13 miliar dolar AS. Nilai tersebut berasal dari tiga komponen utama:

Pendapatan dari penjualan saham mayoritas kepada Boyu Capital,

Nilai ekuitas yang masih dimiliki Starbucks dalam perusahaan patungan, dan

Nilai bersih masa depan dari pembayaran royalti lisensi selama sepuluh tahun ke depan atau lebih.

Boyu Capital: Investor Lokal dengan Reputasi Global

Didirikan pada tahun 2011, Boyu Capital dikenal sebagai salah satu perusahaan investasi terkemuka di Asia. Dengan portofolio lebih dari 200 perusahaan, Boyu mengelola aset lintas sektor mulai dari ekuitas swasta, pasar publik, infrastruktur, hingga investasi startup. Kemitraan dengan Starbucks dianggap sebagai langkah strategis untuk memperdalam kehadirannya di sektor ritel dan gaya hidup konsumen di China.

China: Pasar Kedua Terbesar dan Tercepat Bertumbuh

Saat ini, Starbucks memiliki lebih dari 8.000 gerai di China, menjadikannya pasar kedua terbesar setelah Amerika Serikat, serta pasar dengan pertumbuhan tercepat. Perusahaan berambisi untuk memperluas jaringannya hingga 20.000 gerai di tahun-tahun mendatang.

Meski menjual mayoritas saham, Starbucks menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen penuh terhadap pasar China. Dengan model kemitraan baru ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat ekspansi, serta menyesuaikan strategi bisnis dengan dinamika pasar lokal yang sangat kompetitif.

Langkah Strategis di Tengah Tantangan Global

Keputusan menjual sebagian besar saham di China datang di tengah meningkatnya persaingan global di industri kopi dan tantangan ekonomi pasca-pandemi. Namun, langkah ini juga mencerminkan strategi adaptif Starbucks — berfokus pada kemitraan lokal untuk memperkuat posisi di pasar yang sangat potensial.

Dengan kombinasi kekuatan global Starbucks dan jaringan lokal Boyu Capital, kemitraan ini diharapkan dapat membuka babak baru bagi bisnis kopi terbesar di dunia tersebut di pasar yang paling dinamis di dunia. (*)

Langkah Besar Starbucks, Jual Mayoritas Bisnis di China Pada Boyu Capital-Image-2

Informasi Seputar Tiongkok