Ilustrasi - Image from China Daily
Jakarta, Bolong.id - Dihadapkan dampak pandemi dan aneka problem, Tiongkok berjuang, memungkinkan ekonomi membaik, ujar Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Deng Xijun di Jakarta Forum ketiga yang digelar virtual Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Senin (2/11/20).
Ekonomi Tiongkok kembali tumbuh 3,2 persen di kuartal kedua dan selanjutnya naik 4,9 persen di kuartal ketiga. Semua indikator ekonomi utama berubah menjadi lebih baik.
Beberapa minggu lalu, selama Hari Libur Nasional "Golden Week" Tiongkok, 630 juta orang bepergian secara domestik.
Penjualan ritel dan restoran Tiongkok mencapai CNY 1,6 triliun (sekitar USD 240 miliar atau Rp3,5 ribu triliun), menunjukkan vitalitas ekonomi yang kuat. Banyak lembaga ekonomi internasional mengharapkan Tiongkok menjadi satu-satunya ekonomi besar dengan pertumbuhan positif pada 2020.
“Dengan mempertimbangkan sepenuhnya prospek ekonomi dalam dan luar negeri, pemerintah Tiongkok mengedepankan pola pembangunan baru “sirkulasi ganda” yang menjadikan pasar domestik sebagai andalan dan memungkinkan penguatan pasar domestik dan luar negeri,” kata Deng Xijun.
Duta Besar China untuk ASEAN, Deng Xijun saat diskusi virtual The Third Jakarta Forum on ASEAN-China Relations - Image from Sekretariat FPCI
Seperti yang ditunjukkan oleh Presiden Xi Jinping pada konferensi untuk merayakan ulang tahun ke-40 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Shenzhen beberapa pekan lalu, Tiongkok akan mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi dan membangun sistem baru ekonomi terbuka di tingkat yang lebih tinggi.
Pasar domestik akan semakin berkembang dan lebih erat terhubung dengan pasar internasional, sehingga menciptakan lebih banyak peluang kerjasama antara Tiongkok dan lainnya.
Pekan lalu, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengadakan sesi pleno kelima Komite Sentral PKT ke-19 dan mengadopsi Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Tujuan Jangka Panjang Sepanjang Tahun 2035, memetakan kursus untuk pembangunan Tiongkok dalam 15 tahun ke depan. Ini semakin meningkatkan kepercayaan dunia pada pertumbuhan dan perkembangan Tiongkok.
Sebagai tetangga dan mitra dekat Tiongkok, negara-negara ASEAN berada dalam posisi terbaik untuk menarik momentum dari pola pembangunan baru Tiongkok. Saya yakin ASEAN akan memanfaatkan peluang ini dan melihat pemulihan ekonomi pada langkah yang lebih cepat. (*)
Advertisement