Lama Baca 3 Menit

Ekspedisi China ke Everest, Ukur Lapisan Ozon

09 May 2022, 12:14 WIB

Ekspedisi China ke Everest, Ukur Lapisan Ozon-Image-1

Ekspedisi Ilmiah Gunung Everest Eksperimen Pendengaran Vertikal Ozon - Image from 红旗山

Beijing, Bolong.id - Tim ekspedisi Ilmiah Tiongkok ke Gunung Everest mengukur ketebalan lapisan ozon menggunakan balon. Ozon adalah gas, terdiri dari tiga atom oksigen, berada di atmosfir bumi. Fungsinya membendung sinar ultra-violet matahari. 

Dilansir dari 央视新闻客户端 pada Minggu (8/5/2022), dalam percobaan tersebut, sepuluh balon dilepaskan. Balon tertinggi terbang setinggi 39,1 kilometer dari Gunung Everest.

Balon berisi gas helium. Terbang dengan kecepatan 38,2 kilometer per jam.

Zhu Tong (朱彤9, Dekan Fakultas Ilmu Lingkungan dan Teknik, Universitas Peking mengakatakan: 

"Kami ingin melihat ozon, ozon di stratosfer, melindungi sinar ultraviolet matahari, jadi kami memiliki lapisan pelindung ozon, itu adalah ozon yang baik. Namun setelah mencapai tanah, ozon sangat aktif. Itu bisa masuk ke sistem pernapasan kita dan membahayakan kesehatan manusia. Sekarang kita dapat mengetahui sebaran ozon dari permukaan tanah ke dataran tinggi melalui ozone sounding. Kemudian kita bisa tahu berapa banyak yang dihasilkan di tanah, dan berapa banyak yang ditransmisikan dari stratosfer ke tanah di atas. Ini memiliki efek yang sangat penting pada kesehatan kita dan atmosfer kita."

Jadi, ketinggian sepuluh balon eksplorasi udara itu antara 30 hingga 40 kilometer di atas kaki Gunung Everest. Apa artinya ketinggian tersebut?

Zhu Tong, Akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan China, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknik Lingkungan, Universitas Peking: Kami prihatin dengan konsentrasi ozon di lapisan ini, berbagai penyebabnya (yang dipengaruhi), dan bagaimana ia dapat ditukar dan diangkut melalui konveksi udara.

Ketika anda datang ke tanah, akan memiliki pemahaman yang lebih komprehensif dan sistematis. Jadi 39 kilometer pada dasarnya adalah konsentrasi yang menutupi seluruh lapisan ozon dengan sempurna.  

Ada beberapa ozon di tengah stratosfer, dan konsentrasinya mencakup ketinggian sekitar 30 hingga 40 (kilometer). Sehingga kita bisa menutupinya dan mendapatkan data yang lebih sempurna. 

Data ini sangat penting bagi kita untuk memahami evolusi atmosfer di seluruh Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, terutama di wilayah Gunung Everest. (*)