Lama Baca 3 Menit

China - WTO Siap Atasi Sampah Plastik

15 June 2022, 16:24 WIB

China - WTO Siap Atasi Sampah Plastik-Image-1

Kantong Plastik - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Tiongkok bersama World Trade Organization (WTO) akan mengatasi sampah plastik. Itu kata Duta Besar Tiongkok untuk WTO, Li Chenggang di konferensi pers di Jenewa, Swiss, Senin (13/6/2022).

Dilansir dari Global Times pada Selasa (14/6/22), Li Chenggang mengatakan, “Ini tantangan global. Kita harus bekerjasama mengatasi.”

Menurutnya, Tiongkok mementingkan penanggulangan polusi plastik dan merupakan salah satu anggota WTO pertama yang mengambil tindakan untuk menangani polusi plastik.

Pembangunan keberlanjutan adalah salah satu tujuan pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok, dan dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok telah memperkenalkan serangkaian kebijakan untuk membatasi polusi plastik. 

Tiongkok bersedia berbagi pengalamannya dengan anggota WTO lainnya dan bekerja sama untuk secara aktif mengatasi polusi plastik dari perspektif ekonomi.

Tiongkok telah membentuk sistem daur ulang plastik limbah yang relatif lengkap, dengan volume daur ulang untuk limbah plastik peringkat pertama di seluruh dunia, menurut laporan penelitian lembaga think tank yang menargetkan implementasi dan praktik Tiongkok dalam mengendalikan polusi plastik yang dirilis pada bulan April.

Pemanfaatan material Tiongkok menyumbang 45 persen dari dunia. Volume daur ulang material mencapai sekitar 19 juta ton pada tahun 2021, dengan tingkat daur ulang 31 persen, yaitu 1,74 kali lipat dari tingkat rata-rata global untuk limbah plastik, dan telah mencapai 100 persen daur ulang material domestik, catat laporan itu.

Sebagai perbandingan, tingkat daur ulang bahan lokal AS, UE, dan Jepang selama periode yang sama hanya masing-masing 5,31 persen, 17,18 persen, dan 12,5 persen.

Li mengatakan bahwa Tiongkok adalah pemrakarsa dan saat ini salah satu dari enam koordinator Dialog Informal WTO tentang Polusi Plastik dan Perdagangan Plastik Berkelanjutan Lingkungan (IDP), sebuah inisiatif yang kini telah menarik 72 anggota WTO untuk menandatangani. 

 Pekerjaan tersebut telah mencapai kemajuan yang “mendorong” menyusul pernyataan menteri yang dikeluarkan di bawah IDP pada akhir tahun 2021. (*)