Lama Baca 5 Menit

Empat Menteri Luar Negeri ASEAN Mengunjungi Tiongkok

23 April 2021, 12:33 WIB

Empat Menteri Luar Negeri ASEAN Mengunjungi Tiongkok-Image-1

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno dan Wakil Ketua Dazhou Xinyan Shan Youngjun - Image from The Paper News

Bolong.id - Atas undangan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakharisnan, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Filipina Locsin Jr mengunjungi Tiongkok dari tanggal 31 Maret hingga 2 April.

Dilansir dari the Paper (2104) Pada 2 April, Wang Yi mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia retno tentang penguatan komunikasi strategis bilateral dan memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan di Wuyishan, Fujian. Dalam pertemuan tersebut, Deputy General Manager Dazhou Xinyan Shan Yongjun selaku perwakilan pengusaha Tiongkok diundang untuk menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan RI, serta menandatangani Perjanjian Pengadaan Sarang Burung 2022 dengan Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari.

Empat Menteri Luar Negeri ASEAN Mengunjungi Tiongkok-Image-2

Menteri Perdagangan Indonesia Lutfi bertemu dengan Shan Yongjun - Image from The Pape News

Menteri Perdagangan Indonesia Lutfi bertemu dengan Shan Yongjun, Wakil Presiden Dazhou Xinyan. Shan Yongjun memperkenalkan kepada Menteri Lutfi bahwa Dazhou Xinyan telah menyelenggarakan lebih dari 20 kegiatan promosi sarang burung Indonesia di pasar Tiongkok dalam tiga tahun terakhir. Menteri Lutfi sangat mengapresiasi hal ini. Usai pembicaraan yang bersahabat dan bersahabat antara kedua belah pihak, Menteri Lutfi mempersembahkan kado Indonesia kepada Shan Yongjun, menyaksikan indahnya persahabatan kedua belah pihak.

Empat Menteri Luar Negeri ASEAN Mengunjungi Tiongkok-Image-3

Duta Besar Indonesia untuk China Djahuari Oratmangun dan Deputy General Manager Dazhou Xinyan Shan Yongjun menandatangani perjanjian jual beli sarang burung walet tahun 2022 (di baris belakang adalah Menteri Perdagangan dan Pemikir Indonesia Lutfi, dan di kiri adalah ketua Federasi Pusat Pengembangan Pertanian Perkotaan Nasional. . Ma Zeng) - Image from The Paper

Tiongkok dan Indonesia sama-sama mewakili negara berkembang, kedua belah pihak memiliki kesamaan kepentingan yang luas dan konsep pembangunan yang serupa.Mereka telah menjalin kemitraan ekonomi komprehensif bilateral dan menjadi model kerja sama antar negara berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua belah pihak telah memperdalam integrasi inisiatif “Belt and Road” dan konsep “Global Ocean Pivot”, memperluas skala perdagangan, dan menghidupkan kembali mesin pembangunan ekonomi regional. Diantaranya, sarang burung walet merupakan wilayah kunci kerjasama ekonomi dan perdagangan bilateral antara Cina dan Indonesia, Indonesia adalah salah satu produsen sarang burung terbesar di dunia, dan Cina adalah konsumen sarang burung terbesar di dunia. “Belt and Road Initiative” kondusif bagi Tiongkok dan Indonesia untuk mencapai konsensus tentang impor dan ekspor produk sarang burung walet, dan mempromosikan pengembangan branding, pengembangan berskala besar dan internasional dari banyak produsen sarang burung di Indonesia.

Empat Menteri Luar Negeri ASEAN Mengunjungi Tiongkok-Image-4

Kerja sama China - Indonesia - Image from The paper News

Dazhou Xinyan sangat menerapkan semangat pemerintah pusat, secara aktif menerapkan inisiatif "One Belt One Road", terus memperdalam "Platform Pemberdayaan Industri Makanan Global", dan berkomitmen untuk membangun ekologi industri baru untuk mencapai kemakmuran dan keuntungan bersama memenangkan hasil untuk semua mitra. Shan Yongjun dan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari menandatangani perjanjian niat beli sarang burung 2022, menunjukkan tekad Dazhou Xinyan untuk memberikan permainan penuh untuk keuntungannya dan berusaha untuk melayani strategi nasional.

Dazhou Xinyan berinisiatif melepas potensinya kali ini, berharap dapat lebih mendorong volume ekspor sarang burung walet Indonesia, menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal, dan pada saat yang sama membawa lebih banyak sarang burung bagus bagi konsumen Tiongkok. Tanggung jawab yang tulus dan kerja sama yang pragmatis akan menciptakan situasi baru dalam industri sarang burung walet dan membawa manfaat yang lebih nyata bagi masyarakat kedua negara.(*) 


Informasi Seputar Tiongkok