Lama Baca 4 Menit

Makau Kembali Ajukan Warisan Budaya Takbenda nasional gelombang kelima

11 June 2021, 09:48 WIB

Makau Kembali Ajukan Warisan Budaya Takbenda nasional gelombang kelima-Image-1

Tart Portugis khas Makau - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Makau, Bolong.id - Dewan Negara baru saja mengumumkan daftar gelombang kelima proyek perwakilan warisan budaya takbenda nasional. Tiga proyek itu adalah keterampilan memasak dan kuliner Makau, drama dialek lokal, dan kepercayaan terhadap dewa tanah. 

Dilansir dari Xinhua pada Kamis (10/6/2021), Biro Kebudayaan Pemerintah Daerah Administratif Khusus Makau menyatakan pada tanggal 10 Juni bahwa, ini tidak hanya akan meningkatkan pengakuan dan perlindungan proyek warisan budaya takbenda, tetapi juga menunjukkan dan menyebarkan pencapaian integrasi harmonis budaya Tiongkok dan Barat yang dilestarikan di Makau. Biro menegaskan dan menyoroti posisi budaya Makau sebagai basis pertukaran Budaya Tiongkok sebagai arus utama dan co-eksistensi multi-budaya.

Menurut laporan, keterampilan memasak dan makanan orang Makau, drama lokal, dan kepercayaan setempat adalah tradisi budaya yang penting dan perwakilan warisan budaya takbenda dari Makau. Di antaranya, keterampilan memasak masakan Makau yang berasal dari abad ke-16. Berdasarkan metode memasak Portugis, masakan ini menggabungkan bahan-bahan dan metode memasak Eropa, Asia, dan Afrika. Hidangannya kaya dan beragam. Ini adalah masakan otentik Makau dan mencerminkan Keunikan budaya kuliner Makau, juga menjadi saksi Makau sebagai kota simpul penting di Jalur Sutra Maritim.

Drama dialek asli adalah sebuah drama tradisional dengan ciri khas lokal di Makau. Merupakan seni pertunjukan panggung yang dicintai oleh masyarakat setempat. Penggunaan dialek asli sebagai bahasa pertunjukan dalam drama tersebut sepenuhnya mencerminkan ciri khas dari koeksistensi pertukaran budaya antara Timur dan Barat.

Kepercayaan terhadap dewa lokal memiliki sejarah panjang di Makau. Selama ratusan tahun, orang Tionghoa di Makau telah memuja dewa tanah dalam berbagai bentuk untuk memastikan keamanan air dan tanah, keharmonisan lingkungan, kemakmuran keluarga dan kemakmuran masyarakat. Mereka telah membentuk kepercayaan dan kebiasaan rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kelahiran dewa tanah yang jatuh pada hari kedua bulan kedua kalender lunar adalah acara tahunan yang penting. Ini adalah media penting untuk mempromosikan persatuan, meningkatkan rasa identitas dan kepemilikan komunitas. Acara tahunan ini juga merupakan manifestasi penting dari warisan budaya rakyat tradisional Tiongkok di Makau. 

Sejak 2006, Dewan Negara telah mengumumkan lima proyek perwakilan warisan budaya takbenda nasional. Saat ini, 11 proyek di Makau telah dimasukkan dalam daftar.

Biro Kebudayaan Pemerintah Daerah Administratif Khusus Makau menyatakan bahwa Biro Kebudayaan akan terus mengidentifikasi, mengarsipkan, menyelidiki dan mempelajari warisan budaya takbenda Makau. Sementara itu, juga akan terus menyediakan platform untuk publisitas dan promosi.(*)


Informasi Seputar Tiongkok