Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Terus Kembangkan Teknologi Satelit BeiDou

25 August 2020, 09:54 WIB

Tiongkok Terus Kembangkan Teknologi Satelit BeiDou -Image-1

BeiDou - Image from SCMP

Tiongkok, Bolong.id - Dilansir dari South China Morning Post, Tiongkok memuji keberhasilan sistem navigasi satelit BeiDou, dan negara akan terus mendukung teknologi ini untuk pengembangan yang lebih maju.

Sistem BeiDou-3 (BDS) diresmikan oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping (习近平) pada Jumat (1/8/2020) dan akan bersaing dengan GPS Amerika Serikat, Glonass Rusia, dan Galileo dari Uni Eropa.

Juru bicara BeiDou, Ran Chengqi mengatakan, penaklukan teknologi inti dari Tiongkok dan pencapaian kemandiriannya adalah pencapaian tertinggi dalam pembangunan selama beberapa dekade. Berbicara di Beijing pada Senin (3/8/2020), dia mengatakan lebih dari 500 komponen utama untuk BDS telah 100 persen dibuat di Tiongkok.

Ran mengatakan, Tiongkok akan terus mendorong perusahaan Tiongkok untuk memproduksi chip komputer dan komponen lain untuk sistem BeiDou melalui penggunaan kebijakan pajak, ketentuan pinjaman, dan perlindungan hak kekayaan intelektual.

Ran mengatakan produk BeiDou - termasuk layanan untuk smart port atau proyek survei - telah dijual ke lebih dari 120 negara. Nilai output keseluruhan untuk sistem diharapkan mencapai CNY400 miliar atau sekitar Rp851,1 triliun pada akhir tahun 2020, naik sekitar 16 persen dari CNY345 miliar atau sekitar Rp734 triliun yang diproduksi pada 2019.

Peluncuran BDS akan memperluas jejak global Tiongkok dalam menyediakan produk teknologi ke dunia, dan kemungkinan memicu persaingan yang semakin ketat antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, yang telah lama menuduh perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei, bersaing secara tidak adil dengan perusahaan Barat.

Meskipun Ran tidak menyebutkan saingan tertentu, komentar dari Xinhua bulan Juli 2020 lalu mengatakan, pengembangan teknologi asli BDS akan membantu Tiongkok menjamin keamanan nasionalnya sendiri untuk melawan Washington.

Ran mengatakan BDS dikembangkan bekerja sama dengan sistem internasional lain dari AS, Rusia, dan Uni Eropa. “Tentu ini baru tahap pertama,” ujarnya.

“Ke depan, kerja sama harus lebih ditingkatkan lagi dalam penerapan [sistem], teknologi, dan pengembangan lebih lanjut. Tiongkok memiliki kepercayaan diri, kekuatan, dan keinginan untuk terus mempromosikan kerja sama dengan sistem lain."

Terlepas dari persaingan dengan layanan yang ada, operator BeiDou telah bekerja dengan sistem yang ada untuk memastikan kompatibilitas. Pejabat AS dan Tiongkok telah bertemu secara teratur sejak 2014 untuk memastikan interoperabilitas antara BDS dan GPS, menurut dokumen departemen luar negeri yang diterbitkan tahun 2019 lalu.

Pertukaran informasi antara sistem Galileo dan BeiDou adalah bagian dari agenda strategis Uni Eropa-Tiongkok untuk kerja sama 2020, sebuah dokumen yang telah memandu hubungan antara kedua pihak selama lima tahun terakhir. (*)