Lama Baca 3 Menit

OMG... Kasus COVID-19 Dunia Tembus 11 Juta

04 July 2020, 00:54 WIB

OMG... Kasus COVID-19 Dunia Tembus 11 Juta-Image-1

Kasus COVID-19 Dunia Tembus 11 Juta! - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami


Washington, Bolong.id - Kasus virus COVID-19 di dunia kini melebihi 11 juta kasus pada hari Jumat (3/7/2020), Ow my god (OMG)... Itu sejarah baru dalam penyebaran penyakit yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam tujuh bulan terakhir ini. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus COVID-19 ini dua kali lipat lebih dari angka untuk penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahunnya.

Banyak negara yang sangat terpukul akibat wabah melakukan pelonggaran dalam upaya pencegahan dan penyebaran COVID-19 sembari membuat perubahan besar dalam tatanan pekerjaan dan kehidupan sosial yang dapat bertahan hingga satu tahun atau lebih sampai tersedianya vaksin COVID-19. 

Namun, beberapa negara juga sedang mengalami gelombang kedua infeksi COVID-19, yang menyebabkan pihak berwenang mengembalikan kuncitara (lockdown) sementara.

Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 55.400 kasus COVID-19 baru pada hari Kamis (2/7/2020) saja. Hal ini membuat beberapa gubernur AS menghentikan rencana untuk membuka kembali ekonomi negara mereka dalam menghadapi lonjakan kasus. Hampir seperempat dari kematian global tercatat telah terjadi di Amerika Serikat, dengan total kasus melebihi 132.000 jiwa. 

Amerika Latin, di mana Brasil memiliki 1,5 juta kasus, merupakan 13% dari total penduduk dunia yang terinfeksi. India telah menjadi pusat pandemi baru di Asia, dengan kasus COVID-19 meningkat menjadi 649.000 kasus. 

Asia dan Timur Tengah masing-masing memiliki sekitar 12% dan 9% dari total kasus COVID-19 dunia. Sementara itu, kasus COVID-19 di Indonesia kini telah menembus angka 60.000 dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah kematian lebih dari 3.100 jiwa.

Di beberapa negara dengan kemampuan pengujian terbatas, jumlah kasus mencerminkan proporsi kecil dari total infeksi yang sebenarnya terjadi. Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa data resmi kemungkinan tidak mencerminkan jumlah sebenarnya, dengan banyaknya pihak yang percaya bahwa baik jumlah kasus maupun kematian kemungkinan tidak dilaporkan di beberapa negara.

Di seluruh dunia, sejauh ini ada lebih dari 529.000 kematian terkait dengan penyakit ini. Kematian pertama terkait dengan virus corona baru dilaporkan pada 10 Januari di Wuhan, Tiongkok, sebelum infeksi dan kematian melonjak di Eropa, lalu Amerika Serikat, dan kemudian Rusia.

Pandemi kini telah memasuki fase baru, dengan India dan Brasil memerangi lebih dari 10.000 kasus sehari. Negara-negara lain termasuk Tiongkok, Selandia Baru dan Australia telah mengalami gelombang baru wabah dalam sebulan terakhir, meskipun telah menghentikan sebagian besar transmisi lokal. (*)