Kasus COVID-19 Global Tembus 20 Juta! - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Kasus COVID-19 global telah menembus angka 20 juta pada hari Senin (10/8/2020) dengan Amerika Serikat, Brasil, dan India sebagai penyumbang lebih dari setengah dari semua infeksi yang diketahui.
Penyakit pernafasan ini telah menginfeksi setidaknya empat kali jumlah rata-rata orang yang terserang influenza parah setiap tahunnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dilansir dari Reuters. Korban tewas akibat COVID-19 juga lebih dari 739 ribu jiwa, angka ini telah melampaui kisaran atas kematian tahunan akibat flu.
Jumlah kasus COVID-19 menunjukkan tren pertumbuhan yang semakin cepat. Butuh waktu hampir enam bulan untuk mencapai 10 juta kasus setelah infeksi pertama dilaporkan di Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Akan tetapi, hanya butuh waktu 43 hari untuk menggandakan jumlah itu menjadi 20 juta kasus. Pandemi meningkat paling cepat di Amerika Latin yang menyumbang hampir 28% kasus COVID-19 dunia dan lebih dari 30% kematian.
Para ahli percaya bahwa data resmi kemungkinan tidak memperhitungkan infeksi dan kematian sebenarnya, terutama yang terjadi di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas.
Dengan gelombang pertama COVID-19 yang belum memuncak di beberapa negara dan terjadinya kebangkitan kasus di negara lain, tanggapan pemerintah masih terbagi. Beberapa negara memberlakukan kembali langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ketat, sementara yang lain terus melonggarkan pembatasan.
Pakar kesehatan memperkirakan dilema tentang bagaimana melanjutkan sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial terus berjalan sementara langkah pencegahan tetap terlaksana akan terus terjadi hingga vaksin COVID-19 tersedia.
Saat ini, vaksin COVID-19 telah memiliki lebih dari 150 kandidat yang sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia dengan 25 kandidat dalam tahap uji klinis terhadap manusia. Sementara, belum ada vaksin yang telah diperbolehkan digunakan secara massal.
Di Amerika Serikat, anak-anak mulai kembali ke ruang kelas mereka minggu lalu, bahkan ketika kontroversi mengenai keamanan sekolah terus berlanjut. Berbeda dengan Inggris yang telah menambahkan Spanyol dan Belgia ke dalam daftar negara di mana para pelancong yang kembali harus dikarantina di rumah selama 14 hari karena peningkatan kasus baru di beberapa lokasi di Eropa.
Di Asia, Tiongkok terus menekan lonjakan wabah COVID-19 dengan menggunakan kuncitara (lockdown) lokal yang sangat ketat, sehingga angka kasus hariannya terus turun menjadi dua digit di seluruh daratan Tiongkok. Sementara itu, Indonesia terus mencatat kasus COVID-19 baru setiap harinya dan saat ini terdapat 128,776 kasus COVID-19 dengan 5,824 kematian di tanah air. Di lain sisi, Filipina tetap menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah kasus COVID-19 di negara tetangga ini telah melebihi 139 ribu kasus dan lebih dari 2 ribu korban jiwa. (*)
Advertisement