Lama Baca 3 Menit

Cegah COVID-19, Universitas di Tiongkok Potong Hari Libur

15 September 2020, 16:32 WIB

Cegah COVID-19, Universitas di Tiongkok Potong Hari Libur-Image-1

Cegah COVID-19, Universitas di Tiongkok Potong Hari Libur - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Wuhan, Bolong.id - Sejumlah universitas di Tiongkok telah mengurangi hari libur untuk Hari Nasional Tiongkok dan Festival Pertengahan Musim Gugur yang akan datang pada awal Oktober mendatang. Hal ini untuk mendorong mahasiswa tidak meninggalkan kampus guna melakukan perjalanan yang tidak penting demi mencegah penyebaran COVID-19.

Sebagai salah satu dari dua "Minggu Emas" pariwisata Tiongkok, hari libur Hari Nasional tahun 2020 ini yang berlangsung dari 1 hingga 8 Oktober mendatang telah diperpanjang satu hari karena bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur yang jatuh pada 1 Oktober, dilansir dari China Daily, Selasa (15/9/2020).

Universitas Hubei di Wuhan, kota di Tiongkok yang pernah terpukul oleh COVID-19 misalnya, telah memotong liburan delapan hari menjadi istirahat satu hari, tetapi akan memulai liburan musim dingin lebih awal sebagai kompensasi, menurut pihak universitas dalam kalender sekolah untuk semester musim gugur.

Universitas Sumber Daya Air dan Tenaga Listrik Tiongkok Utara di Zhengzhou, Provinsi Henan, juga telah mengurangi hari libur seharusnya menjadi empat hari dan akan memulai liburan musim dingin seminggu lebih awal dari yang dijadwalkan.

Banyak universitas di seluruh Tiongkok telah mengikuti universitas-universitas tersebut untuk mengurangi libur gabungan Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan memperpanjang liburan musim dingin untuk menebus liburan yang dipersingkat.

Wang Dengfeng (王登峰), kepala departemen pendidikan jasmani, kesehatan dan seni di bawah Kementerian Pendidikan, mengatakan pada konferensi pers bulan lalu bahwa perguruan tinggi harus membuat pengaturan khusus yang sejalan dengan protokol pencegahan dan pengendalian pandemi saat ini. “Mahasiswa dan staf pengajar diimbau untuk tidak meninggalkan kampus dan melakukan perjalanan yang tidak penting, serta menghindari kegiatan berkumpul massal, terutama di tempat-tempat dengan ventilasi yang buruk,” tambahnya. (*)