CEO Nissan Makoto Uchida Berbicara di Booth Nissan Melalui Video - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Kepala eksekutif Nissan Motor mengatakan pada hari Sabtu (26/9/2020) bahwa dirinya berencana untuk meluncurkan sejumlah kendaraan baru di pasar Tiongkok selama lima tahun ke depan, termasuk mobil listrik, yang dapat membantu pembuat mobil Jepang itu kembali untung.
“Pemulihan di pasar Tiongkok sangat luar biasa, dan segmen utama kami telah kembali ke level tahun sebelumnya, jika tidak sedikit lebih baik,” kata CEO Makoto Uchida pada konferensi pers di pameran otomotif Beijing melalui tautan video dari Jepang. "Saya perkirakan rebound ini akan berlanjut, tapi kita perlu melihat tanda-tanda masalah," tambahnya, dilansir dari Reuters, Minggu (27/9/2020).
Uchida dan bos perusahaan tersebut di Tiongkok, Shohei Yamazaki, mengatakan Nissan akan meluncurkan sembilan model kendaraan listrik baru dan dirancang ulang di pasar mobil terbesar dunia pada tahun 2025, termasuk kendaraan listrik plug-in dan mobil listrik hibrida yang mengisi daya dengan mesin bensin.
Pernyataan Uchida muncul saat investor menyatakan keprihatinannya tentang produsen mobil terbesar kedua di Jepang yang telah memperingatkan kerugian senilai USD4,5 miliar (sekitar Rp67,22 triliun) pada tahun 2020 ini karena merebaknya pandemi.
Nissan telah berjanji untuk memotong 300 miliar yen (sekitar Rp42,44 triliun) dari biaya tetap tahunan dan fokus pada masing-masing dari tiga pasar terbesar perusahaan, yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang.
Namun, sementara pasar otomotif Tiongkok terus pulih dengan kuat, bisnis Nissan bulan lalu menyusut 2,4% setelah menunjukkan pertumbuhan moderat setiap bulannya sejak April lalu.
Kontraksi penjualan itu sangat kontras dengan saingannya, Toyota dan Honda, yang keduanya mengalami pertumbuhan penjualan relatif cepat sejak efek pandemi mulai mereda di Tiongkok selama musim panas.
Di bulan Agustus 2020, penjualan kendaraan Toyota di Tiongkok naik 27,2% dari tahun 2019 lalu, sementara Honda tumbuh sekitar 19,7%. (*)
Advertisement