Lama Baca 4 Menit

Mengapa Dilarang Ada Logam di Tubuh Saat MRI?

14 September 2020, 13:20 WIB

Mengapa Dilarang Ada Logam di Tubuh Saat MRI?-Image-1

Mengapa Tidak Boleh Ada Logam Saat Melakukan MRI? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Magnetic Resonance Imaging (MRI) berperan penting dalam diagnosa medis. Saat MRI, dokter akan bertanya ke pasien, apakah ada logam di tubuh pasien? Karena logam membahayakan tubuh manusia, dilansir dari Xinhua, Senin (14/9/2020).

MRI ada lima bagian: magnet utama yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet; 

Gradient coil digunakan untuk penentuan posisi spasial, pembangkitan sinyal dan pencitraan cepat; 

RF coil digunakan untuk merangsang tubuh manusia untuk menghasilkan dan mengumpulkan sinyal resonansi magnetik; 

Sistem komputer terutama digunakan untuk kalkulasi data dan pengoperasian peralatan kontrol; 

Peralatan tambahan, seperti AC, nitrogen cair, sistem pendingin air, kamera laser dan prosesor film otomatis, dll.

Prinsip kerja resonansi magnet inti adalah menghasilkan spin nuklir melalui inti hidrogen dalam molekul air atau molekul lemak yang mengarah pada munculnya momen magnet. 

Momen magnet nuklir dapat menyebabkan terjadinya presesi inti pada medan magnet eksternal statis, sehingga menyebabkan pemisahan tingkat energi. 

Selain itu, dengan efek medan magnet bolak-balik, spin nuklir menyerap gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu, dan tingkat energi yang rendah dapat bertransisi ke tingkat energi tinggi sebelum kemudian menghasilkan sinyal.

Setelah itu, gradien linier medan magnet digunakan untuk mencari dan mengumpulkan sinyal. Magnet, sistem gradien, dan sistem frekuensi radio (RF) dihubungkan dengan sistem komputer untuk mencapai komunikasi antara komponen elektronik yang berbeda, melakukan interaksi yang kompleks, dan akhirnya membentuk citra MRI.

Pada magnet utama, karena kumparan dialiri arus listrik, maka akan menghasilkan medan magnet yang kuat dan memiliki gaya adsorpsi tinggi pada logam. 

Jika terdapat benda logam di dekat peralatan, seperti kancing logam, resleting, jam tangan, gigi palsu, dan sebagainya saat melakukan MRI, benda-benda atau bagian logam tersebut akan diserap ke dalam medan magnet dengan kecepatan tinggi, serta peralatan dan tubuh manusia akan mudah terluka. Jika tubuh manusia mengandung stent logam, alat pacu jantung, dan lain-lain, maka konsekuensinya bahkan lebih berbahaya.

Selain tidak membawa benda logam, banyak hal lain yang harus diperhatikan saat melakukan MRI, seperti tidak memiliki tato dan make up. Karena pigmen tato dan kosmetik mengandung komponen logam berat tertentu, komponen logam berat ini juga akan bereaksi dengan medan magnet, sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit atau luka bakar. Oleh karena itu, sebelum melakukan MRI, dokter biasanya akan menanyakan apakah pasiennya memiliki tato yang sekaligus untuk melindungi keselamatan diri pasien.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan, peralatan MRI  juga terus berinovasi, dan banyak terobosan besar telah dibuat dalam berbagai teknologi. MRI diyakini akan memainkan peran yang semakin penting dalam pengobatan masa depan.