Lama Baca 4 Menit

Pernah Nonton The Wandering Earth? Film Sci-Fi Pertama China

27 October 2020, 10:20 WIB

Pernah Nonton The Wandering Earth? Film Sci-Fi Pertama China-Image-1

The Wandering Earth - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Film The Wandering Earth (流浪地球 liúlàng dìqiú) dirilis di Tiongkok pada 5 Februari 2019, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, oleh China Film Group Corporation, diikuti perilisan di Amerika Utara dan Australia 8 Februari 2019. 

Dengan budget USD50 juta atau sekitar Rp732,25 miliar, film yang diangkat dari cerita pendek karya Liu Cixin ini sukses meraup USD700 juta atau sekitar Rp10,25 triliun pendapatan di seluruh dunia. Ini adalah film Tiongkok dengan pendapatan kotor tertinggi ketiga sepanjang masa dan film non-Inggris yang tayang di Tiongkok dengan pendapatan kotor tertinggi ketiga hingga saat ini. 

Saat ini, Netflix telah memperoleh hak streaming global untuk film tersebut, dan The Wandering Earth pun tersedia di berbagai negara di luar Tiongkok sejak 30 April 2019.

The Wandering Earth berlatar belakang bumi pada tahun 2061, di mana badai matahari diperkirakan akan menghancurkan Bumi dalam 100 tahun dan dalam 300 tahun, sistem tata surya akan lenyap. Demi menyelamatkan peradaban manusia, seluruh negara membentuk “United Earth Government” dan meluncurkan misi penyelamatan dengan melakukan migrasi bumi keluar dari tata surya ke sistem Alpha Centauri sejauh 4,2 tahun cahaya.

Pernah Nonton The Wandering Earth? Film Sci-Fi Pertama China-Image-2

Qu Chuxiao sebagai Liu Qi - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Film garapan Frant Gwo ini berfokus pada perjalanan Liu Qi (Qu Chuxiao) dan adik angkatnya, Han Duoduo (Zhao Jinmai) keluar dari kota bawah tanah, namun malah menghadapi bencana saat Bumi semakin mendekati Jupiter. 

Efek CGI yang dimunculkan dalam The Wandering Earth sangatlah bagus, bahkan beberapa kritikus menyebutkan bahwa efek CGI dalam film ini tidak kalah atau lebih baik dari film Sci-Fi buatan Amerika lainnya.

Meski alur cerita terkesan klise, namun film ini mengambil pendekatan yang berbeda dari film Sci-Fi buatan Barat lainnya, menjadi film Tiongkok, bahkan Asia pertama yang mengangkat tema luar angkasa dan berhasil menyajikan sebuah tontonan yang epik. Selain itu, menariknya, dalam film ini juga terdapat bagian yang berlatar tempat di Sulawesi, Indonesia.

Di sisi lain, para ahli memperkirakan bahwa mungkin masih perlu puluhan tahun untuk melihat film Sci-Fi yang diproduksi di dalam negeri Tiongkok sesukses film blockbuster Hollywood seperti Interstellar dan The Marttian

Namun, dengan langkah pertama telah dibuat, kerangka waktu itu mungkin dapat dipersingkat. Seperti halnya pelajaran yang dapat kita ambil dari The Wandering Earth, meski dengan peluang mendekati nol untuk berhasil melarikan diri, manusia telah memilih harapan, karena "harapan itu berharga, seperti berlian". Yuk tonton filmnya kalau penasaran!