Girlband Terkenal K-pop Dapat Backlash di China Karena Masalah Ini - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Seoul, Bolong.id - Sebuah episode reality TV yang menampilkan girlband K-pop Blackpink memegang panda yang baru lahir ditarik dari tayangan setelah tuduhan di Tiongkok bahwa grup tersebut salah dalam memperlakukan harta nasional milik Negara Tirai Bambu itu.
Bulan lalu, boyband Korea Selatan BTS baru-baru ini juga dikritik habis-habisan di Tiongkok setelah ketua grupnya membuat pernyataan tidak sensitif seputar Perang Korea. Akibatnya, beberapa produk terkait BTS dihapus dari situs web Tiongkok.
Fu Bao, panda pertama yang lahir di Korea Selatan diperkenalkan ke publik pekan lalu. Orang tua Fu Bao tiba pada tahun 2016 dari Provinsi Sichuan di Tiongkok, rumah panda raksasa, sebagai bagian dari "diplomasi panda" Tiongkok, dilansir dari Reuters, Selasa (10/11/2020).
Blackpink menyertakan cuplikan anggota band yang menggendong bayi panda dalam klip teaser yang ditayangkan di YouTube awal bulan ini. Beberapa media lokal Tiongkok dan komentator daring pun mengecam girlgroup tersebut karena menyentuh Fu Bao dengan tangan kosong dan memakai terlalu banyak make-up.
Warganet mengatakan bahwa hal itu dapat mengancam kesehatan anak panda kecil tersebut, insiden ini pada akhirnya memicu kehebohan di Weibo, media sosial populer di Tiongkok. Hingga Selasa (10/11/2020), ada jutaan penayangan dan 55 ribu unggahan dengan tagar "Blackpink salah menyentuh anak panda" di Weibo.
Episode lengkapnya akan disiarkan pada 7 November, namun label musik grup, YG Entertainment telah menunda penayangan karena masalah ini. "Ketika Blackpink bertemu bayi panda, semua anggota mengenakan sarung tangan kebersihan, masker dan pakaian pelindung... tangan dan sepatu didesinfeksi di setiap transisi," kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Hashtag "Blackpink" dan "Panda" menjadi trending di Twitter Korea Selatan juga selama akhir pekan. Beberapa pengguna media sosial Korea Selatan menolak kritik Tiongkok, mendesak Korea Selatan untuk "mengembalikan panda" atau dengan alasan bahwa "panda bukan milik kita dan terlalu mahal untuk memelihara mereka". (*)
Advertisement