Tidur Menyamping Mempunyai Efek Baik Untuk Penyakit Ini

Seseorang tidur menyamping - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Berbaring datar menghadap ke atas sering dianggap sebagai postur tidur yang paling cocok untuk kebanyakan orang. Saat tidur dengan posisi ini, otot-otot punggung dan leher dalam keadaan rileks dan tidak ada tekanan pada tulang belakang. Li Yun (李韵), Pimpinan Pusat Kedokteran Tidur Fakultas Kedokteran Universitas Shantou (汕头大学医学院睡眠医学中心), mengatakan bahwa beberapa orang lebih cocok untuk tidur menyamping. "Jika sering mendengkur keras atau ada penyakit pernapasan seperti bronkitis dan rinitis, disarankan untuk tidur dengan posisi berbaring menyamping untuk mengurangi gejalanya." 

Yang Hongxia (杨红霞), wakil kepala dokter Departemen Pengobatan Khusus Rumah Sakit Beijing Anzhen (北京安贞医院特需医疗科), Capital Medical University (首都医科大学) menjelaskan: "Udara memasuki paru-paru melalui hidung, faring, laring, dan trakea. Jika faring dan hidung dipengaruhi oleh rinitis akan terjadi penyempitan jalan napas, dan dengkuran akan terjadi ketika udara memasuki daerah-daerah sempit ini. Selain itu, jalan napas faring berada di pangkal lidah, dan otot-otot lidah rileks saat berbaring datar yang akan mempersempit faring dan membuat orang lebih mudah untuk mendengkur. Maka, tidur dengan berbaring menyamping akan mengurangi dengkuran." 

Para ahli mengatakan bahwa untuk pasien yang memiliki masalah pada leher dan punggung, ketika tulang belakang menyamping dapat meredakan sakit punggung. "Dengan tidur di sisi kiri dan mengangkat tubuh bagian atas, dapat membuat kerongkongan lebih tinggi dari perut, dan asam lambung tidak mudah untuk mengalir kembali, baik untuk penderita gangguan pencernaan refluks gastroesofageal." kata Li Yun.

Selain itu, dokter umumnya menyarankan agar wanita hamil tidur berbaring menyamping ke kiri. Para ahli mengatakan bahwa posisi tidur ini dapat mengubah posisi rahim menjadi lurus, sehingga mengurangi risiko posisi janin abnormal dan juga terhambatnya aliran darah di uterus dan plasenta.