Lama Baca 3 Menit

China Buka Pintu Bagi Siapa pun Kunjungi Xinjiang, Tepis Isu Negatif

20 February 2021, 18:06 WIB


China Buka Pintu Bagi Siapa pun Kunjungi Xinjiang, Tepis Isu Negatif-Image-1

Kota Xinjiang - Image from Global Times

Berlin, Bolong.id - Duta Besar Tiongkok untuk Jerman, Wu Ken mengatakan, bahwa pemeritah Tiongkok terbuka, bagi siapa pun yang ingin mengunjungi Xinjiang Uyghur. Pemerintah Tiongkok sudah membicarakan itu dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Azasi Manusia.

Dikatakan Wu, pemerintah Tiongkok selalu menyambut orang asing untuk mengunjungi Daerah Otonomi Xinjiang Uygur Tiongkok Barat Laut. Baik sebagai peneliti maupun wisatawan. Statement ini muncul, karena adanya hasutan pihak anti-Tiongkok yang menyatakan, ada diskriminasi di Uyghur. Itu dimuat di majalah Jerman, Wirtschafts Woche. 

Tidak peduli apa yang dilakukan pemerintah Tiongkok, beberapa laporan media Barat dengan cepat menyimpulkan bahwa Beijing terlibat dalam penindasan terhadap orang-orang Uygur di Xinjiang, katanya. Dilansir dari Global Times 20/02/2021.

Wu menekankan bahwa apa yang disebut "kerja paksa" adalah label yang diciptakan oleh pasukan anti-China di Barat untuk mencoreng Tiongkok, dan tidak ada yang disebut "kamp pendidikan ulang" di Xinjiang.

Pusat pelatihan kejuruan yang didirikan secara resmi di Tiongkok yang intinya tidak memiliki perbedaan dari "pusat anti-ekstremisme" di Prancis dan pusat koreksi komunitas di AS, kata Wu, sambil mencatat bahwa lembaga-lembaga ini adalah upaya yang bermanfaat untuk mencegah terorisme dan deradikalisasi orang.

Melalui pendidikan dan pelatihan, Tiongkok telah memberantas tempat berkembang biak bagi ekstremisme dan membantu mereka yang menderita karenanya mengamankan masa depan yang lebih baik, kata Wu. 

"Tindakan tersebut telah sangat memperbaiki situasi di Xinjiang. Tidak ada serangan teroris selama empat tahun pada tahun 2019, dan peserta kursus di pusat pelatihan kejuruan telah lulus dan mendapatkan pekerjaan," katanya. 

Wu menambahkan bahwa banyak kritikus di Barat tidak pernah ke pusat pelatihan kejuruan Xinjiang. "Komunikasi langsung dengan kelompok etnis lokal di Tiongkok pasti akan mengarah pada kesimpulan yang berbeda dari apa yang 'para aktor' anti-China ingin percayai oleh publik internasional," kata Wu.

Orang asing dipersilakan untuk mengunjungi dan melihat-lihat Xinjiang untuk mempelajari situasi sebenarnya di sana, kata Wu, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.200 diplomat, jurnalis, dan tokoh agama dari lebih dari 100 negara telah mengunjungi Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir. 

Tiongkok telah mengeluarkan undangan ke Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan pembicaraan tentang rincian kunjungan sedang diadakan. Perwakilan dari UE telah diundang sejak lama, tetapi mereka belum menjawab, kata Wu. (*)

Alifa Asnia/Penerjemah