Lama Baca 3 Menit

Direktur Jenderal WHO Puji Negara di Afrika Mulai Vaksinasi

03 March 2021, 12:46 WIB

Direktur Jenderal WHO Puji Negara di Afrika Mulai Vaksinasi-Image-1

Vaksin COVAX - Image from China Daily


Beijing, Bolong.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (1/3) memuji dimulainya vaksinasi COVID-19 melalui inisiatif global COVAX.

Ghana dan Pantai Gading pada hari Senin menjadi negara pertama yang memulai kampanye vaksinasi dengan dosis yang dipasok melalui inisiatif yang didukung WHO yang bertujuan untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19, dilansir dari China Daily, Rabu (03/03/2021)

"Sangat menggembirakan melihat petugas kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah mulai divaksinasi, tetapi sangat disayangkan bahwa ini terjadi hampir tiga bulan setelah beberapa negara terkaya memulai kampanye vaksinasi mereka," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di konferensi pers virtual.

Presiden Ghana Nana Akufo-Addo pada hari Senin menjadi penerima pertama vaksin virus korona di bawah program vaksin global.

Selain dosis yang diberikan untuk Ghana dan Pantai Gading, 11 juta dosis lainnya akan diberikan minggu ini di bawah COVAX. Pada akhir Mei, 237 juta dosis vaksin akan dialokasikan ke 142 ekonomi dan negara yang berpartisipasi dalam COVAX, menurut WHO.

Pengiriman ke dua negara Afrika Barat menandai dimulainya apa yang telah digambarkan sebagai peluncuran vaksin global terbesar, paling cepat dan kompleks dalam sejarah. COVAX bertujuan untuk mengirimkan setidaknya 2 miliar dosis vaksin COVID-19 pada akhir tahun 2021, termasuk setidaknya 1,3 miliar ke 92 negara berpenghasilan rendah.

Negara-negara yang melakukan vaksinasi lebih awal sedang meningkatkan upaya mereka. Di Amerika Serikat, 3,9 juta dosis vaksin Johnson & Johnson sekali pakai akan dikirimkan setelah vaksin itu menjadi suntikan ketiga yang disetujui oleh regulator AS.

Juga pada hari Senin muncul serangkaian berita positif terbaru tentang vaksin yang tersedia: sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Astra-Zeneca "sangat efektif" dalam mencegah penyakit serius pada orang tua, dengan penurunan lebih dari 80 persen pada vaksin. rawat inap.

Pelepasan penelitian dilakukan hanya beberapa jam sebelum Prancis mengesahkan vaksin AstraZeneca untuk orang di atas 65 tahun, membalikkan keputusan yang mengecualikan kelompok usia ini.

Jerman juga diyakini sedang mempertimbangkan kembali penolakannya untuk mengesahkan vaksin untuk orang tua karena kekhawatiran sebelumnya atas kemanjurannya.