Lama Baca 3 Menit

Analis: Langkah Taiwan Pada Investasi Tiongkok Untuk Menyenangkan AS

26 August 2020, 10:23 WIB

Analis: Langkah Taiwan Pada Investasi Tiongkok Untuk Menyenangkan AS-Image-1

Jalanan di Taipei, Ibu Kota Taiwan - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Taiwan, Bolong.id – Dilansir dari Global Times, Senin (24/8/20), Taiwan mengatakan, platform e-commerce Taiwan, Taobao, yang didirikan oleh Claddagh Venture Investment Ltd berbasis di Inggris, dikendalikan Alibaba Group. Jadi platform itu sebenarnya investasi yang berbasis di Tiongkok, bukan investasi Taiwan memiliki waktu 6 bulan untuk mendaftar ulang atau keluar dari investasi itu.

Taobao Taiwan didenda sebesar NTD410 ribu, atau sekitar Rp204 juta, dan harus menarik investasinya atau melakukan perbaikan dalam waktu enam bulan. Pihak perusahaan itu mengatakan belum menerima pemberitahuan resmi tetapi akan secara aktif memenuhi permintaan pemerintah secepat mungkin. 

Perusahaan tersebut menambahkan bahwa mereka menghormati resolusi putusan, akan menjaga kontak dekat dengan otoritas lokal, dan menjadikan perlindungan hak dan kepentingan bisnis dan konsumen sebagai prioritas utama.

Melakukan register ulang untuk berinvestasi dengan Tiongkok akan membebani Taobao Taiwan lebih banyak dalam hal pajak. 

Selain itu, ruang lingkup bisnisnya mungkin dibatasi karena Taiwan memperlakukan investasi dari negara asing dengan cara yang berbeda dengan Tiongkok.

Terlebih lagi di tengah ketegangan Tiongkok-AS yang sedang meningkat, salah satunya dengan Washington menindak perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei dan TikTok.

Menurut Dai Shugeng, direktur Internasional Kantor Riset Keuangan di Universitas Xiamen (厦门大学金融研究所), Taiwan hanya ingin menunjukkan kepada AS bahwa ia mengikuti kebijakannya dengan cermat.

Perlu dicatat, 19 Agustus lalu Otoritas Urusan Ekonomi Taiwan mengumumkan bahwa mereka memperketat peraturan untuk mencegah bisnis lokal mendistribusikan konten video yang diproduksi oleh Tiongkok. Kebijakan ini efektif 3 September mendatang.

Selain itu, perusahaan Taiwan juga tidak boleh menyediakan agen, distribusi, atau terlibat dalam cara apa pun dengan televisi over-the-top dan perantara atau layanan komersial yang terkait dengan Tiongkok.

Namun menurut Dai Shugeng, langkah Taiwan ini hanya akan membuat Tiongkok merilis teknologi baru yang canggih, agar masyarakat Taiwan bisa mengakses konten video atau film dari platform Tiongkok dengan biaya yang lebih murah.

Pernyataan Dai Shugeng didukung para analis. Menurut mereka, perkembangan ekonomi Taiwan masih bergantung pada hubungannya dengan Tiongkok. Sebab melalui kerja sama, keduanya dapat mencapai hasil yang sama-sama menguntungkan. (*)