Lama Baca 4 Menit

Mengapa Orang Tervaksin Masih Bisa Kena Covid-19?

10 July 2021, 09:30 WIB

Mengapa Orang Tervaksin Masih Bisa Kena Covid-19?-Image-1

Vaksinasi - Image from medcom.id

Jakarta, Bolong.id - Mengapa infeksi Corona masih terjadi setelah vaksinasi? Berapa lama vaksin menghasilkan antibodi setelah masuk ke tubuh manusia?

Dilansir dari medcom.id pada (09/07/2021) Andi Utama, Direktur Laboratorium Kalbe Farma, mengatakan akan ada infeksi virus corona baru setelah vaksinasi. Ada tiga alasan yaitu:

1. Efektivitas vaksin. Keefektifan setiap vaksin berbeda-beda. Misalnya vaksin yang kita dapatkan 70% efektifitasnya. Hal ini dapat dimaklumi jika 100 orang divaksinasi, 70 diantaranya akan berhasil.

Antibodi yang dihasilkan melawan virus, tetapi ada juga 30 orang yang tidak mengembangkan antibodi terhadap virus. Oleh karena itu, risiko 30 orang ini terinfeksi virus masih sangat tinggi.

2. Butuh waktu dari vaksinasi hingga kekebalan

Orang membutuhkan setidaknya 2 minggu setelah menerima dua dosis vaksin sebelum vaksin dapat mulai memberikan perlindungan pada tubuh manusia. Interval ini termasuk waktu setelah dosis pertama vaksin. Antibodi dalam tubuh belum terbentuk. 

Oleh karena itu, jika Anda tidak mematuhi kesehatan dan pencegahan pandemi selama periode ini Jika ditentukan, masih ada risiko besar tertular virus corona baru, dan itu tidak termasuk orang yang kebal terhadap kegagalan vaksin.

3. Meningkatnya penyebaran varian virus

Dengan munculnya dan penyebaran terus menerus dari banyak varian virus, vaksin yang kami vaksinasi tidak memiliki tingkat perlindungan yang lengkap terhadap varian virus, sehingga orang yang divaksinasi juga dapat terinfeksi.

Di tengah situasi pandemi domestik yang terus memburuk, Andy juga mengajukan beberapa saran untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat. Ia mengatakan: “Kita tidak bisa menghentikan varian ini (munculnya virus), selama proses penyebaran virus terus berlanjut. 

Cara menghentikan virus yang bermutasi adalah dengan menghentikan penyebarannya dan jangan memberi kesempatan pada virus untuk berkembang biak. masuk ke dalam sel kita. Jadi yang harus kita lakukan adalah mematuhi 3M. 

Dan aturan pencegahan pandemi 5M. Selain itu, vaksinasi juga sangat membantu, meskipun efektivitasnya tidak 100%, tetapi kita mungkin mendapatkan peluang imunisasi, jika kita tidak ikut (vaksinasi), kemungkinan mendapat imunisasi nol. Jadi seberapa efektif kita harus ikut (vaksinasi).”

Dikatakannya, selain mematuhi aturan pencegahan pandemi dan mendukung vaksinasi, juga penting untuk menerapkan strategi 3T secara ketat.Semakin cepat suatu kasus terdeteksi (testing, tracking, dan treatment), semakin cepat pula suatu kasus dapat diisolasi. 

Jika tidak ditemukan kasus, berkeliaran akan menyebabkan lebih banyak kerusakan.Penularan virus yang lebih banyak, yaitu setiap penularan virus yang terjadi, memperbesar kemungkinan munculnya virus varian baru.

Saat ini, kegiatan vaksinasi di dalam negeri masih berjalan tertib.Sejak 23 Juni, Presiden Jokowi telah menetapkan target 1 juta vaksinasi per hari pada Juli dan 2 juta vaksinasi per hari pada Agustus. 

Andi berharap semua pihak dapat lebih mendukung rencana vaksinasi pemerintah.Selain itu, pascavaksinasi tetap perlu tetap menjaga kewaspadaan terhadap pencegahan dan pengendalian pandemi.(*)