Lama Baca 5 Menit

Jokowi Jalani Vaksinasi Kedua Sinovac

27 January 2021, 17:17 WIB

Jokowi Jalani Vaksinasi Kedua Sinovac-Image-1

Jokowi Disuntik Vaksin Kedua Kalinya - Image from Dari Berbagai Sumber


Jakarta, Bolong.id - Presiden Joko Widodo telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan, Rabu (27/1/2021). Usai disuntik, Jokowi mengaku tidak merasakan efek apa-apa. 

"Hari ini saya dapat suntikan vaksin kedua. Sama dengan dua minggu lalu, tidak terasa," kata Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Seperti halnya suntik vaksin Covid-19 perdana di Istana, Rabu, 13 Januari lalu, kali ini pihak Sekretariat Presiden kembali menyiarkannya secara langsung. Dengan tujuan agar bisa dilihat lagi oleh masyarakat proses penyuntikan vaksin kedua kepada Jokowi.

Selain Jokowi, mereka yang menerima vaksinasi pertama, kembali mendapat suntikan kedua. Salah satunya Raffi Ahmad yang mewakili kalangan milenial.

Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi kembali menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan meki sudah divaksin Covid-19. Dia juga menegaskan pentingnya untuk selalu melakukan 3M, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Selain vaksinasi, kunci kedua adalah menjaga protokol kesehatan. Hindari kerumunan, kurangi mobilitas ke mana-mana," jelas Jokowi.

Vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Suntikkan pertama untuk mengenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh.

Tak Merasakan Apa Apa

Usai disuntik vaksin Covid-19, Jokowi menyebut tak merasakan efek usai disuntik vaksin dosis kedua.

Berbeda saat dirinya menjalani vaksinasi perdana, Jokowi mengaku memang merasakan pegal-pegal usai disuntik. Namun, dia tetap beraktivitas seperti biasa.

"Dulu dua jam pegal-pegal. Saya kira sama saja. Saya aktivitas ke mana-mana juga," ujar dia.

Publik Menerima Vaksin Pertengahan Febuari

Jokowi menyatakan TNI-Polri, pelayan publik serta masyarakat akan menjalani vaksinasi Covid-19 pada pertengahan Febuari 2021.

"Pertama, prioritas tenaga kesehatan, dokter dan perawat. Ini prioritas. Kemudian berikutnya, TNI-Polri dan pelayan publik serta masyarakat. Saya kira Februari, nanti berbarengan. Pertengahan bisa masuk ke sana," jelas Jokowi usai menjalani vaksinasi dosis kedua di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/1/2021).

Jokowi menargetkan, program vaksinasi kepada 182 juta masyarakat Indonesia bisa rampung pada 2021. Untuk mencapainya, dia berharap ada 1 juta masyarakat dalam satu hari yang disuntik vaksin Covid-19. 

"Kita harapkan memang targetnya, karena kita memiliki 30.000 vaksinator yang ada di 10.000 puskesmas kita. Kita harapkan paling tidak sehari 900 sampai 1 juta divaksin," kata dia.

Dokter Abdul Muthalib Kembali Suntikkan Vaksin 

Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Profesor Dr dr Abdul Muthalib kembali dipercaya untuk menyuntikkan dosis kedua vaksin Sinovac ke Presiden Joko Widodo.

Berbeda dengan saat menyuntikkan dosis pertama yang tangannya terlihat gemetar, kali ini lebih tenang.

"Lebih tenang karena sudah terbiasa vaksinasi pertama," tutur Prof Abdul kepada Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr Reisa Brotoasmoro di halaman Istana Kepresidenan, Rabu (27/1/2021). 

Sempat sedikit berbicang dengan Jokowi, Prof Abdul mengatakan Jokowi hanya merasakan sedikit sakit jarum suntik masuk ke kulit. Setelah itu tidak ada masalah usai vaksinasi dosis kedua ini.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ini juga mengatakan terima kasih atas kepercayaan yang Jokowi berikan kepadanya untuk menyuntikkan vaksin tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa vaksin yang disuntikkan hari ini dan dosis pertama pada 13 Januari 2021 adalah vaksin COVID-19 Sinovac, bukan yang lain.

"Saya ingin jelaskan, bahwa vaksin yang saya berikan adalah vaksin Sinovac bukan vaksin lain," tegasnya.

Jokowi Pakai Singlet

Di sisi lain, pihak Istana menjelaskan di balik alasan Presiden Jokowi memakai singlet saat menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan Jakarta. Hal itu untuk memudahkan proses penyuntikan vaksin.

"Untuk kemudahan saat vaksin, sehingga tidak perlu melipat baju sampai atas," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Rabu (27/1/2021).

Adapun saat menerima suntikan vaksin perdana pada 13 Januari lalu, Jokowi memakai kemeja putih lengan pendek. Namun, saat penyuntikan vaksin dosis kedua, Jokowi memakai singlet putih yang dibalut dengan jaket berwarna merah.

"Bapak Presiden merasa lebih nyaman kalau ruang di lengannya lebih terbuka, sehingga memberikan keleluasaan kepada vaksinator untuk menyuntikkan vaksinnya," jelas Bey.

"Sehingga vaksinator tidak perlu meminta kepada Bapak Presiden untuk menaikkan lengan kemeja yang digunakan," sambung dia. (*)