Lama Baca 3 Menit

Shenzhen Beri Rp42 Juta per Bulan untuk Anak ke-3

19 January 2023, 08:28 WIB

Shenzhen Beri Rp42 Juta per Bulan untuk Anak ke-3-Image-1
Shenzhen Menawarkan Subsidi Rp42 Juta untuk Pasangan yang Memiliki Anak Ketiga sumber: Sixt Tone

Shenzhen, Bolong.Id - Kota Shenzhen, Tiongkok memberi subsidi 19.000 Yuan (sekitar Rp42 juta) per bulan untuk kelahiran anak ke tiga, sampai anak usia tiga tahun.

Dilansir dari Sixth Tone, Jumat (13/01/2023) sedangkan kelahiran anak pertama dan kedua masing-masing diberi 7.500 Yuan (sekitar Rp 16,7 juta) dan 11.000 Yuan (sekitar Rp24,5 juta) per bulan, sampai anak usia tiga tahun.

Shenzhen mengalami penurunan jumlah kelahiran selama empat tahun berturut-turut sejak 2017.

Sementara itu, jumlah wanita menikah usia subur di kota itu telah menurun selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2015, kata dokumen tersebut.

Komisi Kesehatan Kota tersebut mengatakan jika hal ini dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk memiliki anak, terutama anak kedua dan ketiga, memperlambat proses penuaan, dan menjadikan bonus demografi sebagai momentum yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Kekhawatiran para pejabat di Shenzhen, pusat ekonomi yang menarik masuknya banyak pekerja dari seluruh Tiongkok, menyoroti krisis demografis yang membayangi negara itu, yang dikaitkan dengan penurunan tingkat kelahiran dan pernikahan serta angkatan kerja yang menua.

Untuk membalikkan tingkat kelahiran yang turun, pihak berwenang menerapkan kebijakan anak ketiga pada tahun 2021 dan meluncurkan serangkaian tindakan agar orang memiliki lebih banyak anak. 

Itu termasuk insentif keuangan, meningkatkan akses ke taman kanak-kanak, memperpanjang cuti orang tua, dan melonggarkan aturan pembelian rumah untuk keluarga dengan banyak anak.

Setelah Panzhihua di provinsi Sichuan Barat Daya menjadi kota Tiongkok pertama yang menawarkan tunjangan pengasuhan anak kepada pasangan dengan anak kedua atau ketiga pada Juli 2021, beberapa kota di seluruh Tiongkok telah melakukan langkah serupa . 

Tetapi upaya tersebut sebagian besar gagal membuahkan hasil sejauh ini, karena angka kelahiran Tiongkok tahun lalu jatuh ke level terendah sejak awal 1960-an.

Ren Yuan, seorang profesor di Institut Penelitian Kependudukan Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan bahwa subsidi memiliki efek terbatas dalam merangsang angka kelahiran di daerah yang ekonominya berkembang di mana biaya melahirkan dan membesarkan anak mahal dibandingkan dengan pedesaan, pusat, dan daerah barat.

Di Shenzhen, tunjangan tunai sebesar 6.333 Yuan (sekitar Rp14 juta) per tahun untuk persalinan yang diusulkan oleh peraturan baru hanya akan mencakup 8% dari total biaya untuk membesarkan bayi di bawah usia 3 tahun rata-rata pada tahun 2021, menurut komisi kesehatan kota.

ren mengatakan jika orang tidak ingin punya anak, menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung saja tidak akan berhasil, jadi penting untuk membentuk kembali sikap orang terhadap melahirkan, membuat mereka merasa bahwa memiliki anak itu bermakna.(*)