Lama Baca 3 Menit

Diimbau, China Harus Meningkatkan Kualitas Tidur

21 March 2023, 15:27 WIB

Diimbau, China Harus Meningkatkan Kualitas Tidur-Image-1
Ilustrasi tidur. Sumber: The Conversation

Beijing, Bolong.Id - Pakar kesehatan Tiongkok mengimbau masyarakat memperhatikan kesehatan tidur. Ini terkait Hari Tidur Sedunia, 21 Maret 2023.

Dilansir dari China Daily, Jumat (17/03/2023) ada 300 juta orang Tiongkok mengalami gangguan tidur. Setengah dari mereka memerlukan intervensi medis, kata Han Fang, Sekretaris Jenderal World Sleep Society.

"Jika gangguan tidur menyebabkan ketidakbugaran fisik seperti penurunan daya ingat dan komplikasi seperti peningkatan tekanan darah, seseorang harus mencari bantuan medis," desaknya.

Diprakarsai oleh para ahli penelitian obat tidur pada tahun 2007, Hari Tidur Sedunia, telah diperingati selama 16 tahun, dan berfokus pada "Tidur Sehat, Hidup Sehat" tahun ini.

Menurut buku putih tidur sehat Tiongkok 2023, yang dirilis pada 27 Februari oleh Chinese Sleep Research Society dan DeRUCCI, sebuah perusahaan produk rumah tangga, kualitas tidur rata-rata dari mereka yang disurvei menurun secara signifikan dan 60,4% dari mereka mengalami masalah tidur sejak November 2022. Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh mereka, indikator kualitas tidur, turun dari 5,6 menjadi 7,2, menandakan transisi dari "normal" menjadi "gangguan tidur".

Ann, seorang ibu dari pasien narkolepsi, mengatakan gangguan tidur kronis membawa banyak tantangan mental dan fisik bagi keluarganya.

“Anak saya didiagnosa gangguan tidur enam tahun yang lalu. Dia akan mengikuti ujian masuk SMA saat itu. Dia sering tiba-tiba tertidur di kelas dan ujian. Beruntung, gurunya baik dan toleran kepadanya. Dengan Perawatan Han tepat waktu, kondisinya berangsur-angsur membaik. Sekarang dia belajar desain visual di luar negeri."

"Mimpi Langka", sebuah pameran lukisan kesejahteraan masyarakat, didirikan di Rumah Sakit Rakyat Universitas Beijing. Semua adegan lukisan berasal dari mimpi pasien. Mereka tidak hanya diciptakan oleh pasien sendiri, tetapi juga seniman, menjadikan pameran ini sebagai ikatan yang menghubungkan pasien, seniman, ahli medis, dan masyarakat.

“Saya berharap kegiatan ini akan memfasilitasi penelitian, pengembangan dan pengenalan obat-obatan terkait untuk membantu pasien gangguan tidur,” tambah Han.

"Saya berharap lebih banyak orang akan menyadari gangguan tidur seperti narkolepsi melalui bentuk seni ini dan meminta masyarakat untuk memperhatikan kesehatan tidur mereka sendiri," kata Dai Ying, direktur Dana Khusus Penyakit Paus Biru dari Yayasan Amal Shanghai.(*)