Lama Baca 2 Menit

Ilmuwan China Bikin Teknologi Hambat Tumor

03 June 2023, 13:31 WIB

Ilmuwan China Bikin Teknologi Hambat Tumor-Image-1
Demonstrasi grafis dari metode ini. / situs web Cell Reports Medicine

Beijing, Bolong.Id - Ilmuwan Tiongkok membikin teknologi menahan pertumbuhan tumor, menurut jurnal Cell Reports Medicine.

Dilansir dari CGTN, Sabtu (03/06/2023) teknologi dikembangkan tim di Guangdong University of Technology China, memanfaatkan rekayasa bakteri Salmonella.

Obat bakteri semacam itu tidak hanya dapat menyebabkan serangan peradangan yang kuat tetapi juga menghilangkan tumor dari asam amino, metionin, yang penting untuk pertumbuhan sel kanker dan metastasis melalui enzim yang direkayasa secara genetik dalam obat bakteri, menurut penelitian tersebut.

Teknologi baru ini merupakan pendekatan metabolisme yang menargetkan ketergantungan yang kuat dari berbagai jenis sel kanker pada metionin. 

Dengan demikian, diharapkan memiliki khasiat dalam spektrum yang luas dari tumor padat manusia, menurut penelitian tersebut.

Dalam studi tersebut, obat bakteri telah berhasil diuji dalam tiga model tumor yang berbeda, yaitu kanker payudara triple negatif, kanker prostat, dan kanker hati. Dalam ketiga kasus tersebut, obat tersebut menyebabkan tumor larut dan metastasis sel kanker berkurang tajam.

Saat ini uji klinis obat tersebut sedang dilakukan di Amerika Serikat dan wilayah Taiwan di Tiongkok.

“Kebutuhan metionin yang kuat hampir merupakan fitur universal untuk semua jenis tumor, dan metastasis sel kanker adalah penyebab utama mempersingkat hidup pasien kanker. 

Teknologi ini berpotensi memberikan modalitas pengobatan baru untuk pasien kanker dan memperpanjang hidup mereka,” kata Allan Zhao, seorang profesor di School of Biomedical and Pharmaceutical Sciences, Guangdong University of Technology, dan rekan penulis studi tersebut.

Tim akan memulai uji klinis obat pada berbagai jenis tumor, terutama tumor ganas yang saat ini tidak memiliki pengobatan yang efektif, dengan harapan dapat memperpanjang hidup pasien tumor ganas di seluruh dunia.(*)