
Beijing, Bolong.id - Kementerian Urusan Sipil Tiongkok mengumumkan langkah-langkah baru terkait penggunaan nama tempat dalam "Penerapan Peraturan Administrasi Nama Tempat".
Hal ini bertujuan untuk melindungi klaim teritorial, serta hak dan kepentingan kedaulatan Tiongkok. Namun, keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan banyak pihak.
Dilansir dari 和平日报 pada Senin (18/3/2024), Kementerian Urusan Sipil Tiongkok menegaskan pentingnya nama tempat sebagai informasi publik yang fundamental dalam masyarakat.
Nama tempat memegang peran penting dalam mempertahankan sejarah dan budaya, serta berperan dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Langkah-langkah ini diambil dalam konteks revisi "Peraturan Pengelolaan Nama Geografis" yang akan diberlakukan mulai 1 Mei 2022, dengan tujuan menyempurnakan sistem pengelolaan nama tempat.
Dalam rilisnya, disebutkan bahwa undang-undang ini terdiri dari 26 pasal yang mengatur berbagai aspek seperti penamaan, penggantian nama, penggunaan, perlindungan budaya, serta pengawasan nama tempat.
Salah satu contoh regulasi yang dijelaskan dalam "Langkah-langkah" adalah persiapan, organisasi, dan prosedur perubahan nama tempat. Juga ditegaskan bahwa nama tempat tidak boleh mengandung unsur nama pribadi, bisnis, atau merek dagang.
Selain itu, diatur juga ejaan nama tempat dalam alfabet Romawi, pengucapan, penerjemahan nama tempat dalam bahasa etnis minoritas dan bahasa asing, serta penggunaan aksara Cina standar.
Perlu diperhatikan bahwa Pasal 13 dari regulasi ini secara tegas melarang pengutipan atau terjemahan langsung nama tempat berbahasa asing yang dapat merusak klaim teritorial dan hak kedaulatan tanpa izin.
Hal ini berpotensi mempengaruhi wilayah yang sedang bersengketa mengenai kedaulatan, serta produksi peta dan laporan berita.
Sebagai contoh, Lianhe Zaobao mencatat bahwa pada Desember 2021, Kementerian Urusan Sipil Tiongkok mengeluarkan standarisasi terkait 15 nama tempat di Tibet selatan.
Tempat-tempat ini berada di wilayah Arunachal Pradesh yang dikuasai oleh India (dikenal sebagai Tibet selatan di Tiongkok), di antaranya delapan kawasan pemukiman, empat kawasan pegunungan, dua sungai, dan satu jalur pegunungan.
Meskipun demikian, pemerintah India tetap menggunakan nama tempat versi mereka sendiri. (*)
Informasi Seputar Tiongkok.
Advertisement
