Beijing, Bolong.Id - Buronan Tiongkok selama 23 tahun, Guo Jiefang menyerahkan diri 10 Juni 2023. Ia buronan ke-62 dari 100 buronan yang tercatat di Red Notoce Tiongkok.
Dilansir dari 新浪 pada Selasa (13/06/2023) Guo buronan pertama yang menerahkan diri sejak Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China (CPC).
Lahir pada April 1953, Guo berusia 70 tahun dulunya adalah mantan polisi lalu lintas dari Biro Keamanan Umum di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Dia dicurigai terlibat dalam penyuapan bersama orang lain dan melarikan diri ke luar negeri pada Maret 2000.
Pada Oktober 2000, Kejaksaan Rakyat Provinsi Guangdong memulai penyelidikan terhadapnya. Interpol mengeluarkan "red notice" untuknya pada bulan Desember 2007.
Badan-badan penegak hukum secara aktif melakukan kerja sama penegakan hukum internasional dan terus-menerus memajukan pekerjaan mengejar buronan dan memulihkan hasil ilegal.
Akhirnya, Guo kembali ke Tiongkok dan menyerahkan diri. Hasil haram yang terkait telah dipulihkan sesuai dengan hukum.
Identitas lain Guo adalah istri Zhang Linsheng, mantan kepala detasemen polisi lalu lintas di Guangzhou. Pada tahun 2003, Zhang dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Menengah Rakyat Guangzhou karena menerima suap lebih dari 4,89 juta yuan. Namun, hukuman itu diubah menjadi hukuman mati dengan penangguhan hukuman di tingkat banding, menurut Beijing Daily.
Setelah menjalani dua tahun penjara, hukuman Zhang dikurangi menjadi penjara seumur hidup karena perilakunya yang baik. Beijing Daily melaporkan bahwa hukumannya kemudian dikurangi menjadi hukuman penjara tetap 18 tahun tiga bulan.
Laporan media menunjukkan bahwa sementara Zhang secara langsung menerima sangat sedikit suap, mayoritas suap diterima oleh istrinya dalam bentuk "saham" dan keuntungan dividen.
Seorang pejabat dari kantor pencarian buronan pusat mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil yang signifikan yang dihasilkan dari pelaksanaan terus menerus dari kampanye "Jaring Langit", yang mencerminkan semangat Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok (CPC) dan arahannya Sidang Paripurna Kedua Komisi Pusat Inspeksi Disiplin.
Otoritas anti-korupsi berjanji untuk lebih meningkatkan kerja sama internasional dalam memerangi korupsi, menjunjung tinggi prinsip mengejar buronan dan memulihkan aset curian, dan mempertahankan sikap tekanan tinggi yang tak tergoyahkan dalam pengejaran buronan tanpa henti dan pemulihan aset gelap sampai akhir.
Otoritas menyarankan para buronan untuk meninggalkan ilusi apa pun, menekankan bahwa kembali ke negara asalnya secara sukarela dan menyerahkan diri adalah satu-satunya jalan keluar.(*)
Advertisement