Beijing, Bolong.id - Otoritas kesehatan Beijing melarang penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan resep obat secara otomatis.
Dilansir dari 人民网 Rabu (23/08/23), untuk itu masyarakat dapat memberikan masukan kepada komisi kesehatan kota Beijing sebelum 16 September 2023.
Berdasarkan langkah uji coba tersebut, institusi kesehatan wajib melakukan sertifikasi nama asli terhadap tenaga medis yang melaksanakan pelayanan medis secara online.
Dokter yang melakukan layanan medis internet harus memperoleh kualifikasi yang sesuai, serta memiliki lebih dari tiga tahun pengalaman kerja klinis independen dan persetujuan dari institusi medis terdaftar mereka.
Personel lain atau perangkat lunak AI tidak boleh menggunakan atau menggantikan dokter secara salah dalam memberikan layanan diagnosis dan pengobatan, sesuai dengan peraturan uji coba.
Dalam upaya untuk mendorong perkembangan yang baik di sektor AI dan menjaga keamanan nasional serta kepentingan publik, pengawas internet Tiongkok dan beberapa otoritas lainnya mengeluarkan peraturan sementara untuk mengelola layanan AI generatif pada bulan Juli.
Selain itu, diagnosis dan pengobatan online harus dilaksanakan dengan mekanisme nama asli. Hal ini mengharuskan pasien untuk memberikan identitas asli dan informasi dasar mereka.
Mereka juga harus memberikan rekam medis dengan diagnosis yang jelas, seperti rekam medis rawat jalan sebelum menerima layanan medis online.
Komisi Kesehatan Kota Beijing akan membentuk platform untuk mengawasi institusi medis yang melakukan diagnosis dan pengobatan melalui internet.
Institusi medis harus mengunggah dan memperbarui informasi praktik yang relevan secara tepat waktu dan menjalani pengawasan.
Semakin banyak orang yang tertarik dengan layanan medis jarak jauh karena kemudahan yang diberikannya.
Pemerintah setempat juga menggalakkan layanan medis digital berbasis internet untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Misalnya, di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok Timur, platform kesehatan seluruh kota telah terhubung dengan 10 distrik dan 3.498 institusi medis, menurut otoritas kesehatan Qingdao pada hari Sabtu.
Namun, diperlukan lebih banyak peraturan dalam industri layanan medis online yang berkembang pesat karena beberapa platform tidak memiliki standar harga atau kualifikasi diagnosis dan pengobatan melalui internet, menurut laporan media.
Menurut Laporan Pembangunan Digital Tiongkok 2022 yang dirilis pada bulan Mei, pada bulan Oktober 2022, lebih dari 2.700 rumah sakit internet telah didirikan di seluruh negeri, menyediakan layanan medis online kepada lebih dari 25,9 juta orang.
Pada bulan Maret 2022, otoritas kesehatan negara tersebut merilis pedoman uji coba mengenai diagnosis dan pengobatan berbasis internet.
Mirip dengan tindakan Beijing, dokter diharuskan melakukan sertifikasi nama asli sebelum memberikan layanan medis.
Personel lain atau perangkat lunak AI tidak boleh menggunakan atau menggantikan dokter secara salah dalam memberikan layanan diagnosis dan pengobatan, demikian bunyi peraturan tersebut. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement