
Jakarta, Bolong.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berencana megaproyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. itu dikatakan usai uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bersama Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, Rabu (06/09).
Luhut mengaku sudah berkali-kali menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo meminta adanya kajian untuk melanjutkan jalur kereta cepat Jakarta - Surabaya.
“Investor China juga akan senang kalau bisa ikut,” kata Luhut.
Menurutnya, pihaknya akan melihat rencana ke depan. China juga dipertimbangkan untuk kembali berpartisipasi dalam kerjasama proyek karena memiliki pengalaman dalam proyek kereta kecepatan tinggi sepanjang 41 km.
Lantas apa sebenarnya alasan Luhut mau menggandeng China untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya?
Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada kemungkinan Indonesia kembali bekerja sama dengan China dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pasalnya, Tiongkok dinilai sebagai negara yang paling berpotensi merealisasikan proyek ini.
“Kalau kita lihat sekarang, China yang memproduksi kereta tercepat, panjangnya 40.000 km,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Juni 2023. Oleh karena itu, Luhut sangat yakin biaya proyek kereta cepat akan lebih murah jika menggandeng China. Meski demikian, ia mengaku tetap membuka opsi kerja sama dengan negara lain.
Saat uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Kamis, 22 Juni 2023, Luhut juga mengungkapkan akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi kajian pendahuluan mengenai kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya.
Luhut mengatakan pemerintah akan menghemat banyak proyek ini. Alasannya, dengan dukungan dalam negeri, Indonesia tidak perlu lagi banyak mengimpor bahan baku.
“Ini akan memungkinkan kemajuan lebih lanjut dicapai di republik ini. Jadi kita bisa melihat China dari belakang, karena mereka jauh lebih maju dari kita, kata Luhut.
Namun, tambahnya, China juga menginginkan timbal balik berupa transfer teknologi ke Indonesia.
Lanjutkan sistem yang ada
Pada Kamis, 8 September 2023, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap alasan lain Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan berencana menggandeng China sekali dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Menurut Erick, hal ini akan memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan laju dan sistem pembangunan yang ada.
Selain itu, Pemerintah tidak perlu melakukan penggantian sistem yang memakan banyak waktu karena adanya perubahan di negara mitra. Memang, Indonesia dan China telah menjadi mitra melalui PT Kereta Cepat Indonesia China Corporation (KCIC) untuk membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menanggapi pemberitaan mengenai kelanjutan proyek kereta cepat ke Surabaya, Jawa Timur, pengamat transportasi Deddy Herlambang dari Perusahaan Angkutan Indonesia (MTI) mengatakan, ada kemungkinan China kembali melaksanakan proyek tersebut.
Hal ini bisa terjadi, apalagi jika proyek kereta cepat ke Surabaya dimulai dari Bandung. Kalau dari Bandung pasti mirip dengan China karena sarana dan prasarananya sama, kata Deddy melalui pesan singkat, Minggu, 25 Juni 2023.
Lebih lanjut, dia memperkirakan biaya proyek kereta cepat ke Surabaya bisa lima hingga tujuh kali lipat biaya kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). “Tapi kalau kredit macetnya terlalu berat, lebih baik dihindari,” saran Deddy.
Advertisement