Lama Baca 4 Menit

Luhut Akan Ajak China di Proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya

12 September 2023, 10:34 WIB

Luhut Akan Ajak China di Proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya-Image-1
Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan Yenny Wahid di rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. TEMPO

Jakarta, Bolong.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berencana megaproyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. itu dikatakan usai uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bersama Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang,  Rabu (06/09).

Luhut mengaku sudah berkali-kali  menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo meminta adanya kajian untuk melanjutkan jalur kereta cepat Jakarta - Surabaya.

“Investor China juga akan senang kalau bisa ikut,” kata Luhut.

Menurutnya, pihaknya akan melihat rencana ke depan. China juga dipertimbangkan untuk kembali berpartisipasi dalam kerjasama proyek  karena memiliki pengalaman dalam proyek kereta kecepatan tinggi sepanjang 41 km. 

Lantas apa sebenarnya alasan Luhut mau menggandeng China untuk menggarap proyek kereta cepat  Jakarta-Surabaya?

Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada kemungkinan Indonesia  kembali bekerja sama dengan China dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pasalnya, Tiongkok dinilai sebagai negara yang paling berpotensi merealisasikan proyek ini.

“Kalau kita lihat sekarang, China yang memproduksi kereta tercepat, panjangnya 40.000 km,” kata Luhut saat ditemui di  Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Juni 2023. Oleh karena itu, Luhut sangat yakin  biaya proyek kereta cepat akan  lebih murah jika menggandeng China. Meski demikian, ia mengaku tetap membuka opsi kerja sama dengan negara lain.

Saat uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Kamis, 22 Juni 2023, Luhut juga mengungkapkan akan melaporkan  kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi kajian pendahuluan mengenai kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya.

Luhut mengatakan pemerintah akan menghemat banyak  proyek ini. Alasannya, dengan dukungan dalam negeri, Indonesia tidak perlu lagi banyak mengimpor bahan baku. 

“Ini akan memungkinkan kemajuan lebih lanjut dicapai di republik ini. Jadi  kita bisa melihat China dari belakang, karena mereka  jauh lebih maju dari kita, kata Luhut. 

Namun, tambahnya, China juga menginginkan timbal balik berupa transfer teknologi ke Indonesia.

Lanjutkan sistem yang ada

Pada Kamis, 8 September 2023, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap alasan lain Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan berencana menggandeng China sekali dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. 

Menurut Erick, hal ini akan memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan laju dan sistem pembangunan yang  ada.  

Selain itu, Pemerintah tidak perlu melakukan penggantian sistem yang memakan banyak waktu  karena adanya perubahan di negara mitra. Memang, Indonesia dan China telah menjadi mitra melalui  PT Kereta Cepat Indonesia China Corporation (KCIC) untuk membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menanggapi pemberitaan mengenai kelanjutan proyek kereta cepat ke Surabaya, Jawa Timur, pengamat transportasi Deddy Herlambang dari Perusahaan Angkutan Indonesia (MTI) mengatakan, ada kemungkinan China kembali melaksanakan proyek tersebut.

Hal ini bisa terjadi, apalagi jika proyek kereta cepat ke Surabaya  dimulai dari Bandung. Kalau dari Bandung  pasti mirip dengan China  karena sarana dan prasarananya sama, kata Deddy melalui pesan singkat, Minggu, 25 Juni 2023.  

Lebih lanjut, dia memperkirakan biaya proyek kereta cepat ke Surabaya bisa lima hingga tujuh kali lipat  biaya kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). “Tapi kalau kredit macetnya terlalu berat, lebih baik dihindari,” saran Deddy.