Home     News     g20
Lama Baca 3 Menit

Xi Jinping-Biden: Kita Harus Rukun Seperti Dulu Lagi

15 November 2022, 12:41 WIB

Xi Jinping-Biden: Kita Harus Rukun Seperti Dulu Lagi-Image-1
Presiden China Xi Jinping (kiri) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Bali, Indonesia, 14 November 2022.

Bali, Bolong.id - Saat KTT G20 di Bali, Indonesia, pertemuan tatap muka pemimpin Tiongkok dan Amerika Serikat menarik para pemimpin dunia yang hadir di sana..

Dilansir dari 央视新闻 Senin (14/11/2022), ini merupakan interaksi “tatap muka” pertama antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden AS, Joe Biden.

Dalam sambutan pembukaannya, Xi Jinping mengatakan kepada Biden bahwa sejak kontak awal hingga pembentukan hubungan diplomatik hari ini, Tiongkok dan Amerika Serikat telah melewati lebih dari 50 tahun yang penuh peristiwa, dengan keuntungan dan kerugian serta pengalaman dan pelajaran.

"Sejarah adalah buku pelajaran terbaik," kata Xi. "Kita harus menganggapnya sebagai cermin dan membiarkannya memandu masa depan."

Xi Jinping mengatakan, siap bekerjasama dengan AS. Membawa hubungan Tiongkok-AS kembali ke jalur pertumbuhan yang sehat dan stabil. Seperti dulu lagi. Demi kepentingan kedua negara dan dunia secara keseluruhan.

Pertemuan yang sangat dinanti-nantikan itu terjadi pada saat pergolakan dalam hubungan Tiongkok-AS yang selama ini terus memanas.

Xi JInping menyampaikan bahwa perlu peran kepemimpinan untuk menetapkan arah yang tepat bagi hubungan China-AS.

"Seorang negarawan harus memikirkan dan tahu ke mana harus memimpin negaranya," kata presiden China itu kepada Biden. 

“Dia juga harus memikirkan dan tahu bagaimana bergaul dengan negara lain dan dunia yang lebih luas.”

Xi juga menegaskan bahwa kedua negara harus bekerja sama dengan negara lain untuk membawa lebih banyak harapan bagi perdamaian dunia, kepercayaan yang lebih besar pada stabilitas global, dan dorongan yang lebih kuat untuk pembangunan bersama.

Biden, yang berbicara lebih dulu, mengatakan Amerika Serikat dan Tiongkok dapat menemukan cara untuk bekerjasama mengatasi masalah global yang mendesak seperti perubahan iklim dan kerawanan pangan.

Artinya, sudah ada sinyal positif antar kedua negara untuk bermitra lagi. (*)