Beijing, Bolong.id - Penggalian arkeologi gabungan Tiongkok-Tunisia dilakukan di situs arkeologi Hutan Ben Arous, Tunisia sejak akhir Oktober 2023, kata Yu Fei, kepala tim operasi Tiongkok, Kamis.
Dilansir dari 人民网 Jumat (10/11/23), Yu, yang berasal dari pusat penelitian arkeologi nasional Tiongkok di bawah Administrasi Warisan Budaya Nasional (NCHA), mengatakan kepada Xinhua:
Bahwa situs penggalian tersebut terletak di kawasan hutan seluas 12.000 meter persegi di provinsi Ben Arous, yang dulunya merupakan situs pemukiman dari periode Kartago hingga periode Romawi kuno.
Operasi ini terdiri dari tiga bagian: survei sistematis regional, eksplorasi, dan penggalian. Dua tahap pertama saat ini berjalan lancar, dan personel akan segera dikerahkan untuk melakukan penggalian di lokasi, kata Yu.
Operasi gabungan ini sangat penting untuk membantu penelitian peradaban kuno dan memperkuat pertukaran budaya antara kedua negara, tambah Yu.
Nizar Ben Slimene, ketua tim Tunisia, mengatakan ini adalah pertama kalinya Tunisia dan Tiongkok bekerja sama dalam penggalian arkeologi, yang merupakan terobosan dalam kerja sama budaya antara kedua belah pihak.
“Para arkeolog dari kedua belah pihak akan belajar banyak dari operasi ini,” kata Slimene, berharap bahwa operasi gabungan ini akan menjadi titik awal, dan kedua belah pihak akan terus bekerja sama untuk melakukan lebih banyak operasi gabungan di lokasi lain.
Situs tersebut ditemukan dan segera dilindungi selama pembangunan Pusat Olahraga dan Kebudayaan Pemuda Ben Arous yang dibantu Tiongkok pada tahun 2019.
Perjanjian kerja sama arkeologi bersama untuk melakukan penyelidikan arkeologi, penggalian, dan perlindungan situs ini ditandatangani oleh Tiongkok dan Tunisia pada Juni 2023. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
