Lama Baca 2 Menit

China Desak Jepang Stop Retorika "Ancaman China"

08 December 2023, 14:49 WIB

China Desak Jepang Stop Retorika
 Juru bicara Tiongkok Wang Wenbin 

Beijing, Bolong.id - Tiongkok mendesak Jepang berhenti retorika "ancaman Tiongkok" dan menahan diri ekspansi militer, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wencin, Kamis.

Dilansir dari Xinhuanet (07/12/2023). Wang Wenbin membuat pernyataan pada konferensi pers ketika diminta untuk mengomentari laporan baru-baru ini yang dirilis think tank dari Kementerian Pertahanan Jepang, bahwa Tiongkok meningkatkan persenjataan.

Juga dikatakan pihak Jepang, konfrontasi masa depan Tiongkok, Rusia dan Amerika Serikat akan meningkat. 

Laporan itu juga mengklaim pihak Jepang perlu memperkuat kemampuan pertahanannya untuk mencegah Tiongkok mengubah status quo di Selat Taiwan.

Memperhatikan bahwa Tiongkok berkomitmen pada jalur pembangunan damai dan bahwa pertanyaan Taiwan adalah murni urusan internal Tiongkok yang tidak menerima campur tangan eksternal, 

Wang mengatakan laporan think tank membuat komentar sembrono tentang urusan dalam negeri Tiongkok, modernisasi militer dan hubungan Tiongkok dengan negara lain, dan pernyataan yang relevan tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dipertahankan.

Wang menekankan bahwa karena alasan historis, kegiatan militer dan keamanan Jepang telah diawasi ketat oleh tetangganya di Asia dan komunitas internasional. 

Dia menambahkan bahwa Jepang meningkatkan pengeluaran pertahanan dan upaya pengembangan senjata ofensif dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan di antara negara-negara tetangganya dan masyarakat internasional.

"Kami mendesak Jepang untuk sungguh-sungguh menghormati masalah keamanan negara-negara tetangga, merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, berhenti membesar-besarkan narasi 'ancaman Tiongkok' untuk menemukan dalih untuk ekspansi militer, dan mendapatkan kepercayaan dari tetangganya di Asia dan komunitas internasional yang lebih luas melalui tindakan nyata," kata Wang.(*)

 

Informasi Seputar Tiongkok