Beijing, Bolong.id - Seminar memperingati 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM) digelar di Beijing, Senin.
Dilansir dari 人民网 Selasa (05/12/23), itu digelar Masyarakat Tiongkok untuk Studi Hak Asasi Manusial.
Padma Choling, Presiden Masyarakat Tiongkok untuk Studi Hak Asasi Manusia, mengatakan deklarasi tersebut menetapkan konsensus internasional menghormati hak asasi manusia.
Selama beberapa dekade, Tiongkok tetap teguh dalam menyumbangkan kebijaksanaan terhadap deklarasi tersebut, serta secara aktif mendukung dan mempraktikkannya, kata Padma Choling.
Ia menambahkan bahwa pencapaian bersejarah negara ini dalam memajukan perjuangan hak asasi manusia telah memberikan pandangan baru untuk meneruskan semangat deklarasi tersebut.
Lu Guangjin, seorang profesor di Fakultas Hukum Universitas Jilin, mencatat bahwa deklarasi tersebut lahir dari inklusivitas dan koeksistensi budaya dan peradaban.
Dengan menganjurkan inklusivitas, pertukaran dan saling belajar peradaban, Tiongkok mampu memberikan panduan bagi tata kelola hak asasi manusia global dan perkembangan perjuangan hak asasi manusia dunia, kata Lu.
Zhang Wenxian, ketua Komite Akademik Masyarakat Hukum Tiongkok, berbicara tentang peran tiga inisiatif yang diajukan oleh Tiongkok dalam memajukan hak asasi manusia.
Ketiga inisiatif tersebut, yaitu Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, telah membuka landasan baru dalam filosofi hak asasi manusia. Hal ini mempunyai arti penting dalam membangun sistem tata kelola hak asasi manusia internasional yang adil, setara dan efektif, kata Zhang. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
