Beijing, Bolong.id - Voting tentang pengiriman bantuan ke Gaza di Dewan Keamanan PBB tertunda sehari. Itu menghindari veto dari Amerika Serikat.
Dilansir dari Cgtn Rabu (20/12/23),DK PBB beranggota 15 orang awalnya akan melakukan pemungutan suara terhadap resolusi – yang dirancang oleh Uni Emirat Arab – pada hari Senin.
Namun hal ini telah berulang kali tertunda karena para diplomat mengatakan UEA dan AS kesulitan mencapai kesepakatan dengan alasan penghentian permusuhan dan proposal untuk membentuk pemantauan bantuan PBB.
Ketika ditanya apakah mereka hampir mencapai kesepakatan, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa: "Kami sedang berusaha, kami benar-benar berhasil."
Rancangan resolusi tersebut akan menuntut Israel dan Hamas mengizinkan dan memfasilitasi pengiriman bantuan melalui darat, laut dan udara ke dan di seluruh Jalur Gaza dan meminta PBB untuk memantau bantuan kemanusiaan yang tiba di daerah kantong Palestina.
Para diplomat mengatakan AS ingin mengurangi pernyataan yang “menyerukan penghentian segera permusuhan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, dan untuk mengambil langkah-langkah mendesak menuju penghentian permusuhan yang berkelanjutan.”
Meskipun seruan untuk gencatan senjata semakin meningkat, Amerika Serikat dan Israel menolaknya karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas.
Washington secara tradisional melindungi sekutunya Israel dari tindakan Dewan Keamanan apa pun. Mereka sudah dua kali memveto tindakan Dewan Keamanan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 240 orang disandera.
Israel membalas Hamas dengan membombardir Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat. Hampir 20.000 warga Palestina telah terbunuh, menurut pejabat kesehatan Gaza. Para pejabat PBB memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan di Gaza, dimana mayoritas penduduk di wilayah pesisir Palestina yang berjumlah 2,3 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
AS menjadi semakin terisolasi di PBB karena dukungannya terhadap Israel seiring dengan meningkatnya jumlah korban warga sipil di Gaza. Anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Tiongkok, telah mendesak Washington untuk berhenti menghalangi resolusi gencatan senjata di Gaza.
Tiongkok mempunyai keinginan untuk menjadi lebih berpengaruh di Timur Tengah, namun upaya untuk mengakhiri konflik sebenarnya ada di pundak AS, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin pada hari Selasa. (*)
Informasi Seputar Tiongkok.