Lama Baca 4 Menit

Berikut Isu yang Dibahas dalam Pertemuan Bilateral Jokowi-Merkel

16 April 2021, 11:30 WIB

Berikut Isu yang Dibahas dalam Pertemuan Bilateral Jokowi-Merkel-Image-1

Jokowi & Angel Merkel - Image from Medcom.id

Bogor, Bolong.id - Presiden Jokowi menggelar video meeting dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Bogor, Jawa Barat pada (13/4/2021). Para pemimpin negara tersebut membahas berbagai kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi dan perubahan iklim, serta bertukar pandangan tentang isu Myanmar.

Dilansir dari Medcom.id (14/04/2021), Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menggelar pertemuan bilateral dengan Merkel bertepatan dengan pembukaan pameran Hannover Messe 2021. Adapun saat itu Indonesia sekaligus diresmikan menjadi negara mitra Hannover Messe selain juga diikutkan dalam Expo 2023.

Tak hanya menyampaikan apresiasi, Merkel juga mengatakan bahwa ia percaya kemitraan tersebut akan membantu memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Ia mengatakan, tahun depan Indonesia akan menjadi ketua Kelompok 20 (G-20) dan Jerman akan menjadi ketua Kelompok 7 (G-7). Karenanya,diharapkan kedua negara bisa bersinergi dengan baik.

Senada dengan Merkel, Jokowi turut merujuk pada terpilihnya Indonesia sebagai mitra pameran dagang terbesar di dunia itu sebagai kehormatan besar. Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas penguatan hubungan bilateral selama 16 tahun pemerintahan Perdana Menteri Merkel.

Dalam hal kesehatan, kedua pemimpin bertukar pandangan tentang bagaimana negara masing-masing menangani pandemi virus corona. Kedua belah pihak menyampaikan keprihatinannya tentang berlanjutnya nasionalisme vaksin karena dapat mengganggu pasokan vaksin dunia serta merusak akses yang setara terhadap vaksin.

Jokowi mengatakan jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia mulai berkurang. Selain berkat berlanjutnya penegakan peraturan kesehatan yang ketat, penurunan kasus juga didorong oleh pembatasan skala kecil oleh pemerintah pada kegiatan sosial. Ia menerangkan “pada Januari jumlah kasus baru terkonfirmasi dalam satu hari di Indonesia mencapai 14.000. Dalam dua pekan terakhir, jumlah kasus baru terkonfirmasi dalam satu hari kurang lebih 4.000-5.000."

Selain itu, Jokowi juga memperkenalkan rencana vaksinasi corona di Indonesia. Selain vaksin COVID-19 Kexing keluaran Tiongkok, Indonesia juga menggunakan vaksin corona AstraZeneca. 

Kedua pemimpin negara tersebut turut membahas investasi dan industri. Menurut Jokowi, investasi memegang peranan penting dalam pemulihan ekonomi. Tak heran, belum lama ini Indonesia mengesahkan UU Cipta Kerja yang dikatakan dapat mendukung kerja sama di bidang investasi. Ia pun menyarankan agar perguruan tinggi vokasi dibangun untuk mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan kerja sama dengan Jerman. Direncanakan, investasi sumber daya manusia di bidang industri ini dapat membangun basis produksi global dan rantai pasokan di wilayah Jerman.

Terkait perubahan iklim, Merkel dan Jokowi sepakat untuk menurunkan emisi sesuai dengan komitmen yang dibuat oleh negara masing-masing. Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan hijau, di antaranya restorasi mangrove dan pengembangan energi berkelanjutan.

Mengenai isu regional, isu Myanmar menjadi topik pembicaraan. Jokowi mengatakan, posisi Indonesia terhadap masalah Myanmar sudah sangat jelas sejak awal, yaitu menuntut penghentian kekerasan dan penyelesaian masalah melalui dialog guna memulihkan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar.

Tak hanya sampai disitu, Indonesia juga dikatakan telah mengusulkan diadakannya KTT ASEAN untuk membahas masalah Myanmar. KTT itu sekarang sedang dalam tahap persiapan.

Sebagai informasi, Jerman adalah mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa dan mitra investasi terbesar keempat di benua itu. Kemitraan Indonesia-Jerman sendiri telah terjalin dan terus meluas sejak 2012.(*)


Informasi Seputar Tiongkok