Lama Baca 3 Menit

Fenomena Blue Moon Berlangsung 22 Agustus 2021, Apa Artinya?

23 August 2021, 13:28 WIB

Fenomena Blue Moon Berlangsung 22 Agustus 2021, Apa Artinya?-Image-1

Ilustrasi Blue Moon - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Fenomena Blue Moon atau Bulan Biru diketahui akan terjadi pada Minggu (22/08/2021) malam. Menurut Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang, fenomena Blue Moon kali ini termasuk kategori Bulan Biru Musiman.

Andi menjelaskan, Bulan Biru Musiman merupakan Bulan Purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali Bulan Purnama. Sementara itu, selain Bulan Biru Musiman, ada pula Bulan Biru Bulanan yang merujuk pada Bulan Purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan Purnama.

Adapun Bulan Biru Musiman terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali. Fenomena Bulan Biru sebelumnya pernah terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016. Fenomena ini akan kembali terjadi pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027 mendatang.

Bulan Biru Musiman dapat terjadi karena Bulan Purnama pertama terjadi berdekatan dengan awal musim astronomis, sehingga dimungkinkan dalam sebuah musim astronomis terjadi empat kali Bulan Purnama. Bulan Pertama Ketiga dari musim astronomis yang mengalami empat kali Bulan Purnama ini yang lantas disebut Bulan Biru.

Andi pun menjelaskan, Bulan Biru sebenarnya bukan berarti warna Bulan menjadi biru. Ia menuturkan, asal usul historis ini dan definisinya masih mengandung kesalahan interpretasi. "Banyak orang meyakini istilah “Bulan Biru” yang dimaknai sebagai sesuatu yang sangat langka terjadi itu disebabkan oleh kabut asap dan abu vulkanik dari letusan gunung berapi mengubah Bulan menjadi berwarna kebiruan," ujar Andi seperti dikutip dari situs resmi LAPAN, Minggu (22/8/2021).

Lebih lanjut ia menuturkan, istilah Blue Moon sebenarnya sudah ada sejak 400 tahun lalu. Asal usul Bulan Biru Musiman ini juga dapat ditelusuri dari penggunaan Almanak Petani Maine yang sekarang tidak lagi dipakai. Menurut almanak ini, kemunculan purnama ke-13 dalam satu tahun dapat mengacaukan peringatan hari besar umat Kristen, yakni Prapaskah dan Paskah, yang menggunakan Bulan Purnama untuk penentuannya. 

Tak heran, angka 13 pun dianggap sebagai angka sial. Nah, purnama ketiga belas inilah yang disebut sebagai bulan biru dan melahirkan ungkapan "Once in a Blue Moon - sekali pada saat Bulan biru", yang maksudnya sesuatu yang jarang terjadi.(*)


Informasi Seputar Tiongkok