Ilustrasi beberapa cangkir berisi teh - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Bolong.id - Sejak ditemukan pertama kali oleh orang Tiongkok sebagai obat, teh sudah semakin berkembang menjadi salah satu minuman paling terkenal di dunia dan menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa. Dilansir dari China Highlights, berikut adalah lima fakta tentang teh Tiongkok yang menarik untuk Anda ketahui.
1. Teh Memiliki Sejarah 3.000 Tahun di Tiongkok
Tiongkok adalah tanah air teh. Pohon teh liar yang pertama dibudidayakan dan berusia lebih dari 3.000 tahun yang lalu serta area perkebunan teh yang dibudidayakan sejak 800 tahun yang lalu masih dapat ditemukan di Tiongkok Barat Daya.
Pengolahan teh sederhana muncul antara 221 SM dan 8 M. Daun teh ditekan menjadi bola, dikeringkan, dan disimpan. Orang-orang kemudian menghancurkan bolanya dan mencampurnya dengan bumbu, seperti daun bawang dan jahe, sebelum merebusnya. Sejak saat itu, teh menjadi minuman.
Menurut legenda, beberapa orang Tionghoa percaya bahwa teh pertama kali ditemukan oleh Shennong (2500 SM) yang merupakan salah satu nenek moyang orang Tionghoa.
2. Teh Pertama Kali Digunakan Sebagai Obat
Sebelum abad ke-8 SM, teh di Tiongkok digunakan sebagai obat. Orang Tiongkok kuno sering merebus daun teh segar dan meminum airnya. Mereka percaya bahwa teh mengurangi "panas" dalam tubuh dan meningkatkan penglihatan.
3. Teh adalah Produk Ekspor Tertua di Tiongkok
Tiongkok adalah pengekspor teh pertama dan terbesar di dunia hari ini. Menjelang akhir Dinasti Ming (1368-1644 M), pedagang Inggris mendirikan pos perdagangan di Xiamen, Provinsi Fujian, dan pertama kali mulai berdagang teh Tiongkok.
Dalam bahasa Mandarin Tiongkok, "teh" adalah "cha". Satu-satunya wilayah yang tidak menyebut cha adalah Provinsi Fujian dimana orang Xiamen di Fujian sebut teh sebagai "tay". Darisanalah dipercaya istilah "tea” (teh) yang digunakan orang Inggris berasal.
Istilah "teh" pun mulai menyebar hingga jauh dengan bahasa Inggris meskipun penyebarannya lebih lambat dari istilah "cha". Adapun saat ini, istilah "cha" masih digunakan di Jepang.
4. Untuk Beberapa Teh, Semakin Lama Disimpan Semakin Mahal
Ada pepatah di antara pecinta teh Tiongkok: "sebongkah teh Pu'er yang baik lebih berharga daripada satu gram emas". Beberapa orang menganggap teh sebagai komoditas investasi dan bukan hanya suatu herbal untuk dimasukkan ke dalam cangkir untuk diminum. Dalam dekade terakhir, beberapa teh kelas atas, terutama yang sudah tua, telah menjadi koleksi di Tiongkok dan dianggap sebagai minuman antik yang paling langka.
5. Menyajikan Teh untuk Sesepuh atau Tamu adalah Tanda Hormat
Dalam budaya tradisional Tiongkok, menyajikan teh kepada tamu adalah tanda hormat. Orang yang lebih muda dapat menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kepada orang yang lebih tua dengan menawarkan secangkir teh. Tradisi ini pun sangat umum terutama selama perayaan, seperti ulang tahun atau Festival Musim Semi (Tahun Baru China).
Acara penting lainnya yang menghadirkan teh adalah pernikahan tradisional Tiongkok. Dalam upacara pernikahan tradisional Tiongkok, kedua mempelai berlutut di depan orang tua mereka dan menyajikan teh. Ini adalah cara mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tua mereka karena telah membesarkan mereka.
Informasi Seputar Tiongkok