Lama Baca 3 Menit

Seniman Kuba Lukiskan Kisah Perjalanan Pandemi COVD-19

25 April 2021, 08:00 WIB

Seniman Kuba Lukiskan Kisah Perjalanan Pandemi COVD-19-Image-1

Havana Biennial Art Exhibition - Image from Cuba Journal

Havana, Bolong.id - Pelukis asal Havana Kuba, Flora Fong, seorang keturunan Tionghoa berusia 71 tahun yang telah menggambarkan kehidupan selama pandemi COVID-19. Karyanya itu disiapkan untuk berpartisipasi dalam Pameran Seni Dua Tahunan Havana yang dijadwalkan pada November tahun ini.

"Setiap hari saya menemukan sesuatu yang baru dalam elemen bahasa dan cara berpikir Tiongkok," kata Fong di rumahnya di Havana. Dia menghasilkan karya seni yang akan menjadi bagian dari pameran bertema "Jalur Sutra" , yang bertujuan untuk menggali esensi budaya Tionghoa dan masyarakat di negaranya.

Lukisan-lukisan itu juga akan dipajang di galeri yang rencananya akan dibuka oleh seniman di China Town Havana pada paruh kedua tahun ini, jika semuanya berjalan sesuai rencana.

"Selain karya seni, pameran ini juga akan menampilkan parade pakaian sutra," kata Fong.

Fong, lahir di provinsi tengah Camaguey, dia diberikan beasiswa untuk belajar di National School of Arts di Havana pada akhir 1960-an. Semua karyanya telah mengumpulkan pengakuan dan beberapa penghargaan selama karirnya.

Selama beberapa dekade terakhir, karya seni Fong telah dipamerkan di berbagai kota di dunia, termasuk Beijing, Shanghai, dan New York.

Dalam lukisannya, dia memadukan semangat lingkungan Karibia dengan akar Tionghoa, yang diwarisi dari ayahnya, yang berasal dari provinsi Guangdong. Dia juga telah berkunjung ke Tiongkok beberapa kali.

Sejak pandemi COVID-19 menyebar ke pulau itu pada Maret 2020, sang seniman menggambarkan wanita Kuba yang mengenakan masker wajah berwarna-warni, sebagai penyemangat bagi orang-orang untuk menghormati aturan dengan mengenakan makser, serta sebagai memori dalam melawan virus.

Fong mengatakan bahwa dia ingin menyampaikan pesan melalui karyanya tentang krisis kesehatan global, serta pentingnya perlindungan diri.

"Saya akan terus melukis semua yang saya rasakan saat ini. Masker wajah adalah kesaksian masa kini, dan bagian dari estetika artistik baru," katanya. (*)


Informasi Seputar Tiongkok.