Lama Baca 3 Menit

China Kampanye Untuk Lawan Pemborosan Makanan

02 November 2021, 17:44 WIB

China Kampanye Untuk Lawan Pemborosan Makanan-Image-1

Tiongkok Kampanye untuk Lawan Pemborosan Makanan - Image from 百度

Bolong.id - Tiongkok yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Xi Jinping memperkuat usaha untuk mementingkan ketahanan pangan dan menganjurkan untuk mengurangi pemborosan pada makanan di seluruh negeri. kebiasaan sosial ini sebagai bentuk untuk menentang adanya pemborosan dan meningkatkan ketahanan pangan.

Dilansir dalam 人民日报 pada (2/11/2021), Sekretaris Jenderal Xi Jinping menekankan bahwa perlu untuk memperkuat undang-undang, pengawasan, mengambil langkah-langkah efektif, membangun mekanisme jangka panjang, dan secara tegas menghentikan pemborosan makanan.

Kampanye mengenai penentangan pemborosan dan meningkatkan ketahanan pangan ini dipelopori oleh Presiden Xi Jinping ditengah kekhawatiran tentang keamanan pangan yang terjadi selama pandemi Covid-19.

Pemerintah juga menjelaskan bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun sistem ketahanan pangan nasional yang berkualitas, efisien dan berkelanjutan. 

Selain membahas mengenai ketahanan pangan, pemerintah juga menyerukan untuk standar benih yang lebih tinggi, mempromosikan varietas tanaman multi lahan, dan teknologi baru berkelanjutan mengenai penanaman gandum.

Selain itu, untuk mengurangi kerugian di masa pasca panen, pemerintah juga akan memberikan penawaran untuk subsidi peralatan pengeringan biji-bijian.

Tak hanya itu, sektor pangan di bidang ternak juga didorong untuk mengganti penggunaan jagung dan kedelai agar mengurangi kadar proteinnya. Mengenai penekanan makanan ini pemerintah menghimbau untuk sektor catering dan sekolah diminta untuk mengelola porsi makanan agar menghindari perilaku boros. 

Pada April lalu, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC) telah mengesahkan undang-undang tentang pencegahan limbah makanan untuk memastikan keamanan pangan. UU ini secara ketat mengatur manajemen porsi makanan. Pihak yang memesan makanan secara berlebihan dapat diberikan denda hingga 10.000 yuan (sekitar Rp22 juta).

Aturan ini dibuat karena berdasarkan laporan dari penelitian lapangan nasional yang dilakukann oleh deputi NPC, sekitar 18 miliar kg makanan terbuang setiap tahunnya di industry catering perkotaan Tiongkok. (*)


Informasi Seputar Tiongkok